2. Hari Baru Untuk Senja

764 84 18
                                    


Welcome back!

Call me Binaa, salam kenal.

#iniceritapertamaku


🐳🐳🐳

"Ikhlas adalah cara yang terbaik untuk bahagia."


🐳🐳🐳


Hari ini sebenarnya Senja masih lelah, tapi Senja harus tetap semangat berangkat ke sekolah seperti pesan terakhir mendiang Nenek dan Kakeknya.

Senja menatap langit cerah pagi ini, kemudian ia menarik nafas panjang dan memendam semua rasa sedihnya. Senja harus tetap ceria walaupun dia sudah jauh dari sahabatnya yang berada di Semarang.

Senja merapikan rambut panjangnya, dengan telaten Senja mengikat rambutnya dengan rapi. Tidak lupa ia menjepit rambut bagian depan dengan jepitan yang kemarin diberikan oleh Mira, sempurna itulah kata yang cocok untuk keadaan Senja sekarang.

Senja pun menyudahi rasa sedihnya dan segera turun ke bawah untuk berangkat ke sekolah.

"Pagi semuanya," sapa Senja.

"Pagi."

"Kak Nolan mana Ma?" tanya Senja.

"Udah balik ke kos-annya," jawab Yasmin santai, Senja hanya mengangguk singkat sebagai jawabannya.

"Sen, nanti berangkat diantar pak Dani aja ya, pasti kamu belum hafal jalanan Jakarta," jelas Ardan.

"Siap Pa, kalau gitu Senja berangkat ke sekolah dulu ya," Senja mengecup pipi dan tangan kedua orang tuanya.

🐳🐳🐳

Senja menurunkan kakinya perlahan dari mobil, walaupun kemarin Senja sudah pernah mendatangi sekolah ini tapi Senja masih saja terpukau dengan sekolah ini.

"Makasi ya pak, nanti Senja kabari kalo udah pulang," pesan Senja pada Pak Dani.

"Siap non! Kalau begitu saya pamit dulu," pamit pak Dani.

Senja berjalan di trotoar dengan seyum manisnya yang selalu merekah, Senja sangat kagum dengan sekolah karena mampu menyediakan trotoar seperti jalanan di luar negeri, bayangkan saja trotoar di SMA Angkasa itu benar-benar bersih dan bagus, kalau begini Senja bisa sangat nyaman berjalan.

Senja mulai merasa bosan memutuskan untuk mendengarkan lagu lewat airpod miliknya.

"Tenang dan damai," monolog Senja.

Senja terus berjalan hingga ke pintu utama menuju gedung sekolah SMA Angkasa, tapi Senja terlalu asik dengan lagunya hingga ia tidak sadar ada montor yang melaju cukup kencang.

SRETT.. BRUK..

Senja pun jatuh terserempet motor, tapi sang pengendara motor tetap melaju menuju parkiran sekolah.

"Awww, nasib-nasib," monolog Senja.

Dari kejauhan tampak ada perempuan sedang berlari menuju ke arahnya.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang