30. Masa Lalu Dikala

326 16 0
                                    


Hola Gess! Call me Binaa.

Welcome to SENJA & DIKALA.

dipersilakan untuk Vote, Komen dan Follow.

"Mengikhlaskan adalah cara bahagia paling indah, Riana."

- SENJA ALIESA OLIVIA.

Selamat membaca Gess!

🐳🐳🐳

Sejak menguping pembicaraan Dikala dan Riana beberapa hari yang lalu. Senja memilih menjaga jarak dengan Dikala, Scorpion's dan keempat temannya. Senja sengaja memberikan mereka waktu untuk bercerita jujur dengannya. "Kangen mereka, tapi... "

Lamunan Senja terpecah bergitu melihat pemandangan didepannya, itu Dikala? Sedang bermain kejar-kejaran dengan siapa? Perempuan itu... Mentari.

Tanpa basa-basi Senja mengikuti Dikala dan Mentari, mungkin dengan begini semua rasa penasarannya akan terobati. Mereka main kejar-kejaran atau Dikala mencoba menghindar dari Mentari sih?

"Kak Dika!" teriak Mentari terus mengejar Dikala.

"Tunggu Kak, Kak Dika harus tau alasannya dulu baru Kak Dika bisa menentukan gimana harus bersikap!" seru Mentari mencoba membuat Dikala mengerti.

Dikala langsung menghentikan langkahnya, Dikala berbalik badannya dan menatap lurus. Tatapan yang sangat dingin. "Gue rasa nggak perlu."

Mentari menggelengkan kepalanya cepat. "Itu penting dan perlu banget!"

"Nggak guna."

Mentari menarik dan menghembuskan nafas panjang, mencoba bersabar dan kembali meyakinkan Dikala. "Ayo, kita bisa bicara baik-baik Kala. Aku akan jelasin semuanya sama kamu," jelas Mentari sambil terseyum hangat.

Tanpa menunggu persetujuan dari Dikala, Mentari langsung menarik tangan Dikala ke bangku taman di sekolah ini.

Dikala melihat jam yang ada di ponselnya. "Lima menit, itu lebih dari cukup."

Mentari terseyum senang, akhirnya Dikala mau mendengarkan penjelasannya walau hanya lima menit. "Menta sayang sama Kala, Menta juga sayang sama Ria. Tapi saat itu Menta harus banget pergi Kala," lirih Mentari.

"Mama sakit tumor otak Kala, Mama cuma punya Menta."

"Papa sibuk bisnis sana-sini, Bang Aldi juga kayaknya udah lupa sama keluarganya."

Karena Papamu egois untuk mengusir Aldinata.

Dikala mematung dengan tatapan kosong, jadi ini alasannya. Jadi ini alasan kepergian seseorang yang paling Dikala sayangi saat itu.

"Kak Dika, mau maafin Mentari kan?"

"Setelah ini Mentari janji nggak akan pergi lagi, Mentari akan tetap disini selamanya."

Dikala memberanikan diri untuk menatap mata Mentari, terlihat jelas sekali tidak ada kebohongan disana. Tapi sangat terlihat jelas kesedihan dan penyesalan disana.

"Kenapa harus menggilang?" tanya Dikala dingin.

"Kenapa pergi begitu aja? Kenapa lo diam aja? Coba jawab Mentari Atlanta!" seru Dikala menahan amarahnya.

Mentari diam dan ketakutan, tak pernah sebelumnya melihat Dikala semarah ini. "Aku nggak mau kalian semua ikut sedih, aku nggak mau kalian semua kawatir sama Menta."

"Cara lo salah, Menta."

"Maaf Kak, Menta janji nggak akan ngulangi kesalahan yang sama lagi."

Mentari terseyum menatap Dikala, sepertinya Dikala mulai mengerti alasanya. Setelah ini pasti semuanya akan baik-baik saja.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang