33. Ikhlas Itu Susah

293 14 0
                                    

Hola Gess!

Welcome, salam kenal.

Call me Binaa.

"Nggak perlu, kalau semuanya berjalan seperti dulu lagi. Semuanya pasti akan baik-baik saja Riana."

- Senja Aliesa Olivia.

Selamat membaca kisah sedarhana SENJA & DIKALA.

🐳🐳🐳

Dengan lemas dan malas Senja berjalan mesuki gadung sekolahnya, berat sekali rasanya melangkahkan kaki memasuki Angkasa. Apalagi jika mengingat Dikala makin dekat dengan Mentari.

Riana melihat Senja berjalan didepannya. "Senja Aliesa lalala! Tungguin."

Senja berhenti dan terseyum samar. "Setidaknya gue masih punya mood booster di sekolah ini."

Riana langsung memeluk tubuh temanya yang akhir-akhir ini sering mendiaminya. "Udah mau bicara? Udah nggak marah lagikan?"

Riana melepas pelukanya dari tubuh Senja. "Iya bocil, udah nggak usah lebay deh lo!" seru Senja dengan kekehan.

"Sebel banget deh gue, sebentar lagi umur gue enam belas tahun, Senja."

"Iya deh iya."

Riana menatap Senja malas. "Untung lo sahabat gue, kalau enggak udah gue gorok tuh leher lo!" ancam Riana.

"Udah ayo kita ke kelas!" seru Senja.

Riana dan Senja berjalan santai sambil mengobrol hal-hal yang ringan, sampai Senja dan Riana melewati tempat parkir anak-anak Scorpion's. Senja harus melihat hal termenyakitkan selama dia bersekolah di Angkasa yaitu kebersamaan Mentari dan Dikala.

"Senja."

"Ada apa Riana?"

"Lo—"

"Gue nggak papa Riana."

"Yakin?" tanya Riana ragu.

"Tentu," jawab Senja dengan penuh keyakinan.

Riana melihat jam diponselnya. "Masih ada waktu dua puluh menit lagi sebelum bel, mau cerita sama gue?"

"Enggak per—"

"Tapi menurut gue lo perlu meluapkan isi hati lo," jelas Riana memotong ucapan Senja.

Senja menarik nafas pasrah. "Oke ayo, di tampat biasa."

Riana terseyum senang. "Ayo!"

🐳🐳🐳

Dikala dan inti Scorpion's lainnya sedang duduk-duduk santai diparkiran, ntah apa yang sedang mereka tunggu.

"Daripada disini kita ke warung Mang Asep aja yuk!" ajak Dion.

"Bolos mulu yang ada diotak lo, Yon!" sarkas Saka.

"Inget bentar lagi kita Penilaian akhir semester," ucap Chaka dengan wajah sok bijak.

"Ya daripada kita nongkrong disini nggak jelas banget," jelas Dion dengan santai.

"Lo nunggu siapa sih Dik?" tanya Putra pada Dikala.

"Jaka?" tebak Gala.

Dikala menggeleng singkat.

"Ngapain Dika nungguin Jaka?" tanya Chaka pada Gala.

Gala mengangkat bahunya tak tau. "Ya siapa tau, kan akhir-akhir ini Lion Devil sama Scorpion's kurang akur gara-gara—"

"Gara-gara Bianca maksud lo?" timpal Dion.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang