Hihihi, kembali lagi.
Binaa menyapa di hari pertama Puasa!
-hanya cerita tentang kehaluan ku sajaa 🌈 -
🐳🐳🐳
"Benar apa yang pernah dikatakan Riana masalah ini terlalu abu-abu untuk dimengerti."
- Zeana Eriela.
•••
"Siapa pun nanti pelakunya, gue harap tidak akan timbul masalah baru yang lebih atau sama-sama menyakitkan."
- Bianca Callista.
🐳🐳🐳
Riana, Gala dan Putra menaiki motor menuju danau yang mereka curigai akan dikunjungi oleh Senja. Dan ya, mereka bertiga kompak membuat surat dispensasi dengan alasan yang berbeda-beda. Untung mereka jarang bahkan hampir tidak pernah membuat surat dispensasi, jadi guru lebih mudah percaya deh dengan mereka.
"Ri, lo yakin Senja ada di danau itu?!" tanya Gala sambil berteriak.
"Hah?!"
Gala berdecak gemas. "Ck! Lo yakin Senja ada di danau itu?!" ulang Gala masih dengan berteriak.
"Ohh! Yakinlah itu danau favoritnya Senja, dia bilang itu danau kebahagiaannya," jawab Riana.
Gala hanya mengangguk singkat, mereka bertiga segera menancapkan gas menuju danau yang maksud oleh Riana.
🐳🐳🐳
Senja duduk di bangku dekat danau itu, bangku ini adalah bangku penuh sejarah bagi Senja. Saat masih kecil ini adalah bangku kesukaannya dan juga sang nenek untuk memakan ice cream vanila, setelah dia beranjak remaja bangku ini adalah bangku hari penuh kebahagiaannya bersama Dikala.
Senja menundukan kepalanya kecewa, hari ini dia benar-benar merasa kecewa dengan semua orang. Kenapa mereka lebih percaya dengan mak lemper itu!?
"Kenapa Kak? Apa penampilan gue sangat meyakinkan untuk dituduh sebagai pembunuh?" tanya Senja pada dirinya sendiri.
"Apa sifat dan perilaku gue mencerminkan seorang pembunuh?"
Dengan masih memakai jaket dan masker yang dipinjamkan oleh Beby, Senja mulai menangisi nasibnya sendiri.
"Tari, tolongin gue keluar dari masalah ini."
"Sekarang gue harus gimana, Tar?"
Senja menyeka air matanya yang mulai mengalir deras. "Apa masih ada harapan tentang hubungan gue dan Kak Dika? Dan apa masih ada harapan tentang persahabatan yang baru gue bangun di Angkasa?"
Disisi lain Riana, Gala dan Putra sangat kewalahan mencari keberadaan Senja. Danau ini benar-benar luas!
"Kak-kak! Duduk dulu Kak, duduk dulu," pinta Riana.
"Kenapa?" tanya dua orang itu.
"Engap Kak! Ya ampun, capek banget gue!" jelas Riana.
Putra dan Gala terkikik geli melihat ekspresi wajah Riana. "Lo lucu! Kalau aja lo jadi adik gue bukan adiknya Dika," ucap Putra.
Riana menarik nafas dalam. "Tapi sekarang, gue bukan adiknya lagi. Dia sendiri yang minta itukan?" tanya Riana sendu.
"It's okay Riana, semuanya pasti segera baik-baik saja," lagi-lagi kalimat penenang itu terucap dari mulut Gala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )
Roman pour AdolescentsSang ketua geng Scorpion's dan Matahari terbenamnya. "Dikala adalah bahagia sekaligus luka bagi Senja." "Sedangkan bagi Dikala, Senja adalah obat bagi luka lamanya." - SENJA & DIKALA. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ••• Ketika 2 orang yang tak pernah s...