Hola Gess!
Welcome to SENJA & DIKALA
Call me Binaa, salam kenal.
Selamat datang dicerita ringan karangan Binaa!
Disini aku akan memanggil kalian semua pembaca setiaku dengan sebutan Gess. 🍹🍹
🐳🐳🐳
"Ganteng sih, tapi masih gantengan guelah!"
- Dion Bagaspati Dendallas atau biasa dipanggil oppa Dion.
( Boleh juga dipanggil sayang atau si ganteng - oppa Dion)
🐳🐳🐳
Pagi ini Senja dan teman-temannya sengaja duduk dipinggiran lapangan basket, mereka semua tengah sibuk menghafalkan materi untuk Ulangan akhir semester yang akan segera dilaksanakan.
"Untung banget bocil satu ini rajin nyatet dan rapi," gumam Naema.
Riana berdecak malas. "Ck! Gue sebentar lagi ulang tahun yang ke enam belas."
"Tetap aja lo bocil dimata kita yang udah tujuh belas tahun," bantah Naema.
"Nggak gue pimjemin buku catatan mampus lo!" ancam Riana.
Zeze langsung terkekeh melihat ekspresi wajah Naema. "Hayo loh Nae, mau nyontek siapa lagi lo. Mampus!"
"Ih.. Magnolia jangan gitu dong, pinjemin gue ya. Please," pinta Naema dengan wajah yang dimelas-melaskan.
"Ogah!"
Senja menggeleng sambil menepuk jidatnya. "Aduh udah deh, nanti kalau ribut mulu nggak selesai-selesai."
"Iya deh iya Bu ketua," ucap Zeze.
Wajah Senja masam seketika.
"Salah tau Ze, sekarang Ibu ketuanya bukan Senja lagi. Tapi Mentari," timpal Naema membenarkan perkataan Zeze.
"Oh iya-ya gue lupa," jelas Zeze.
Pletak!
Bia menjitak pelan kepala Naema dan Zeze. "Aduh Bi, sakit dong!" seru Naema dan Zeze bersamaan.
Bia menatap malas kedua temannya itu. "Kalau ngomong itu dipikir dulu."
Naema dan Zeze saling berpandangan, masih mencari arti dari perkataan Bia tadi. Mereka berdua langsung melihat ke arah Senja, dan ya Senja sedang menahan kesedihan sekarang. "Aduh maaf ya Sen, kita nggak maksud sumpah," jelas Zeze dengan rasa bersalah.
"Iya Sen, maaf ya. Kita benar-benar nggak bermaksud buat lo sedih," timpal Naema meminta maaf pada Senja.
Senja terseyum, memperlihatkan seyumam andalannya. "Santai aja kali, gue nggak papa kok."
"Yakin?" tanya Riana.
"Apa'an sih, jelas-jelas gue nggak kenapa-napa nih," jelas Senja kembali pura-pura bahagia.
Setelah itu mereka semua kembali fokus dengan mencatat Materi, sampai bel berbunyi menandakan seluruh siswa-siswi harus memasuki kelasnya.
KRINGGGG
"Ayo balik ke kelas, nyatetnya nanti lagi," ajak Senja.
"Ayolah, udah mulai panas juga nih."
🐳🐳🐳
KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )
Teen FictionSang ketua geng Scorpion's dan Matahari terbenamnya. "Dikala adalah bahagia sekaligus luka bagi Senja." "Sedangkan bagi Dikala, Senja adalah obat bagi luka lamanya." - SENJA & DIKALA. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ••• Ketika 2 orang yang tak pernah s...