53. Ayo Balikan!

405 12 2
                                    

Holaaa Ges!

Bina kembali menyapa kalian : )

Selamat membaca dan selamat menikmati liburan ♡

🐳🐳🐳

"Senja, tolong jangan tinggalin gue apapun yang terjadi. Rasanya gue benar-benar nggak sanggup lagi merasa kehilangan, terutama kehilangan lo."

- Dikala Antonio Daylon.

🐳🐳🐳


Sebelumnya...

Dengan berlarian Riana dan teman-temannya menuju resepsionis rumah sakit, mereka harus segera memastikan bahwa Senja selamat dan baik-baik saja.

"Atas nama Senja Aliesa, Nolan Ardhana dan Dani Gunawan ya?" tanya Bu Fatim memastikan.

Riana mengangguk. "Iya Bu."

Bu Fatim terseyum. "Mareka semua selamat dan sedang menjalani pengobatan di ruang teratai."

Mereka semua akhirnya tersenyum lega. "Syukurlah!" pekik mereka semua.

"Dimana ruangan teratai?" tanya Bia pada Bu Fatim.

"Lewat lorong itu ya, disebelah kanan lurus saja nanti pasti kalian menemukan ruangan itu," jelas Bu Fatim ramah.

"Ayo kita kesana," ajak Naema.

"Tapi Dikala sama Gala masih diluar," cegah Dion.

"Udah biarin aja mereka udah gede, bisa kok nyusulin kita," ucap Riana santai.

"Nah bener tuh!" timpal Zeze serius.

Chaka kembali mengecek Dikala dan Gala. "Ya udah kita duluan aja, nanti bisa kita telepon."

Mereka bergegas menuju ruangan itu, Riana membuka ruangan itu dan memasukinya dan mereka lupa menutup pintu ruangan itu.

"Senja!"

Senja yang baru saja selesai diperiksa oleh perawat terseyum menatap teman-temannya. "Hai, gercep banget kalian."

"Bangke lo! Kita semua senam jantung tau nggak," omel Zeze.

"Maaf ya."

"Lo beneran nggak apa-apa?" tanya Saka.

Senja mengangguk singkat. "Gue oke kok Kak, dimana Kak Dika sama Kak Gala?"

"Ada diparkiran, nanti juga nyusul kesini sendiri," jawab Riana santai.

"Jadi kejadiannya gimana sih Sen?" tanya Naema kepo.

Akhirnya Senja menceritakan semua kejadian yang dia alami kepada teman-temannya. "Untung saja Pak Dani supir yang mahir, dia banting setir dan bum! Kita menabra pembatas jalan, kita luka sih tapi nggak sampai meninggal."

"Hus omongannya!" tegur Nolan yang berada di sebelah brankar Senja.

"Iya beneran, kalau tuh mobil sampai menimpa mobil gue abis semuanya. Kalau Pak Dani banting setir gini kita memang terluka tapi nggak separah itu, dan untungnya juga kita semua pakai sabuk pengamannya," jelas Senja antusias.

Riana duduk didepan Dikala, selama ini dia selalu bangga memiliki kakak laki-laki seperti Dikala nampun kelakuannya kali ini membuatnya malu. "Jadi gitu ceritanya Kak," jelas Riana sambil menatap Dikala geli.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang