19. Kebenaran Yang Terungkap

349 26 0
                                    

Hola call me Binaa!

🐳🐳🐳


"Kehidupan adalah perjalanan singkat menuju kematian."

🐳🐳🐳


Brankar pasien membawa Bia dengan tergesa-gesa, Senja dan yang lainnya dengan setia mengikuti Bia hingga masuk keruangan operasi.

"Silahkan tunggu diluar," ucap salah satu perawat sambil menutup pintu.

Semua yang ada disana sangat panik dan khawatir, terutama Putra dan Devan. "Arghh! Kok bisa kalian ada disana? Gue kan udah bilang jangan kemana-mana, pulang ke rumah!" sentak Dikala.

Dikala menarik tangan Riana dan membawanya duduk disalah satu bangku. "Riana Magnolia, sejak kapan lo jadi anak yang pembangkang! Lo taukan ini bahaya, kenapa lo nggak cegah!" Dikala terus memarahi Riana.

Riana yang sudah sangat sedih pun tak bisa menahan air matanya lagi, Riana masih menunduk sambil menangis. "Heh anaknya Leha! Gue juga udah bilang kan pulang," maki Dion pada Naema. Naema hanya menatap Dion lesu.

Chaka menatap Zeze dengan kasian, Zeze pasti sangat merasa bersalah sekarang. Mereka semua sudah tau kalau yang punya ide untuk menyusul Scorpion's adalah Zeze dan Naema. "Babe, udah ya? Jangan sedih. Aku tau pasti kamu merasa bersalah tapi jangan berlebihan ya," ucap Chaka menenangkan hati Zeze.

Senja menatap Riana dengan kasian sendari tadi Dikala terus saja memaki dan memahari Riana. "Kak udah! Riana nggak salah nggak yang itu dia!" jelas Senja pada Dikala, seraya menunjuk Devan.

Dikala menatap adik kesayangan dengan rasa bersalah, apa dia keterlaluan kali ini?

"Bener kata lo Sen, Riana nggak salah tapi dia yang salah," jelas Putra sambil menujuk wajah Devan.

"Udah! Yang pentingkan Devan nggak kabur dan mau tanggung jawab," sentak Jaka membela Devan.

"Udah James, memang gue yang salah," pasrah Devan.

Putra menatap Devan penuh emosi, Putra menarik kerah seragam Devan. "Sampai terjadi apa-apa sama Bia, gue nggak akan ngasih ampun buat nyawa lo!" bentak Putra.

"Udah Kak, ini rumah sakit!" ujar Senja berusaha melerai perdebatan diantara Putra dan Devan.

"Sebaiknya lo pulang Dev, dari pada lo jadi korban keganasan kita," ucap Chaka, Devan berdiri dan langsung pergi begitu saja.

Mereka semua menunggu dokter keluar, semuanya sangat sedih bercampur cemas. Tapi mereka hanya berdoa semoga Bia baik-baik saja.

Tiga puluh menit kemudian, dokter keluar dari ruangan tersebut. Semuanya yang tadinya duduk langsung berdiri.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Senja cemas.

Dokter tersebut melepaskan maskernya kemudia terseyum ramah, "Semuanya stabil, hanya perlu menunggu pasien sadar, apa ada keluarganya disini?" tanya Dokter itu.

Semuanya bernafas lega setelah mendengarkan penjelasan Dokter, "Keluarga teman saya sedang sibuk Dok, mereka baru bisa datang nanti malam," jelas Riana menjawab pertanyaan Dokter.

Dokter itu menangguk paham, "Baiklah, kalian bisa menjenguknya setelah pasien di pindahkan di ruangan rawat inap, saya permisi," jelas Dokter tersebut lalu pergi meninggalkan tempat itu.

🐳🐳🐳

Dua jam kemudian Bia baru sadar dari pingsannya, matanya perlahan-lahan terbuka. Bia melihat sekelilingnya dimana dia? Di surga ya, kok putih semua.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang