Hola semuanya!
Call me Binaa, salam kenal.
Welcome dan selamat membaca!
🐳🐳🐳
"Sederhana saja, ikhlaskan Dikala untuk Senja dan jadilah Mentari yang baru."
- Riana Magnolia Daylon
•••
"Tetaplah jadi dirimu sendiri, karena kamu hebat!"
-Binaa.
🐳🐳🐳
Setelah beberapa hari otak mereka diujian dalam ujian akhir semester, akhirnya tibalah waktunya bersantai dan liburan panjang. Riana berjalan menyusuri lorong sekolah, Riana sepertinya sedang mencari seseorang.
"Giliran dicari nggak ada wujudnya, giliran nggak dicari nongol mulu tuh anak!" gerutu Riana.
Setelah mencari dibeberapa sudut sekolah akhirnya dia menemukan orang itu. "Ngapain tuh anak? Samperin aja kali ya."
Riana berjalan mendekati anak itu dengan perlahan-lahan, ntah apa yang sedang dilakukan oleh orang itu.
Dia, Mentari Atlanta.
"Andai kalian semua tau kalau aku sangat merindukan kita yang dulu, andai sebentar saja kalian bisa mengerti aku," monolog Mentari.
Mulai terdengar isakan kecil. "Andai kalian semua berpemikiran seperti Senja, pasti sekarang kita tidak seperti ini."
"Ria, aku tau kamu marah tapi tolong jangan mendiamkan aku kayak gini."
"Bahkan aku akan melakukan apapun agar kita bisa seperti dulu lagi."
Setelah kalimat itu keluar dari mulut Mentari, Riana langsung keluar dari tempat persembunyiannya. "Termasuk mengikhlaskan Dikala untuk Senja?" ucap Riana tiba-tiba.
Mentari sedikit terkejut dengan kedatangan Riana. "Riana," lirih Mentari.
"Seharusnya lo juga sadar diri Mentari, disini yang ingin bahagia itu bukan cuma lo. Semua orang ingin bahagia mentari," jelas Riana dengan wajah datarnya.
Mentari sepertinya agak kurang paham dengan penjelasan dari Riana.
"Maksudnya??" tanya Mentari heran."Temui gue di cafe Talas hari ini jam 5 sore untuk jawaban dari pertanyaan lo tadi, dan satu lagi, jangan beri tau siapapun kalau lo mau ketemu gue di cafe itu."
Riana pergi meninggalkan Mentari sendirian. "Riana, aku akan lakuin apapun demi kita seperti dulu lagi."
🐳🐳🐳
Senja dan Riana sedang duduk-duduk santai di balkon kamar Senja, ya setelah pulang sekolah Riana memutuskan untuk mampir ke rumah Senja. "Makin hari gue liat lo makin happy aja Sen," ucap Riana.
"Masa sih? Menurut gue biasa aja tuh, nggak ada yang berubah."
Riana terseyum penuh arti. "Sen, ayo kita meneropong masa depan! Kita berandai-andai apa yang akan terjadi kedepanya," ajak Riana dengan penuh semangat.
"Yang jelas gue masih jadi Senja di masa depan," sahut Senja santai.
"Yee! Lo pikir ini cerita-cerita novel transmigrasi apa!?" cibir Riana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )
Teen FictionSang ketua geng Scorpion's dan Matahari terbenamnya. "Dikala adalah bahagia sekaligus luka bagi Senja." "Sedangkan bagi Dikala, Senja adalah obat bagi luka lamanya." - SENJA & DIKALA. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ••• Ketika 2 orang yang tak pernah s...