6. Modus!

614 67 4
                                    

S&D menyapa kalian lagi :)

It's me Binaa, salam kenal.

Jadi kalian siap membaca cerita ini lebih jauh lagi?

🐳🐳🐳

"Hidup tak selamanya tentang pacar atau pun berpacaran, toh tanpa pacar juga kita masih hidup, iya kan?"

🐳🐳🐳

Senja berusaha menutupi pertengkarannya dengan Sheila beberapa hari yang lalu, karena Senja tak ingin lagi berurusan dengan orang gila seperti Sheila itu.

Senja memasuki kelasnya yang belum terlalu ramai, bahkan teman sebangkunya alias Zeze belum datang. Senja pun duduk dibangkunya dengan santai. Senja mengeluarkan posel dari sakunya dan mulai tenggelam dalam akun sosial media miliknya.

Beberapa saat kemudian teman-temannya datang dengan berlari menghampirinya. "Senja!" teriak Naema ngos-ngosan.

Senja melihat semua wajah teman-temannya panik. "Kalian kenapa?" tanya Senja ikut panik.

"Beberapa hari yang lalu lo berantem sama Sheila ya?" tanya Riana serius.

Raut wajah Senja lansung berubah menjadi terkejut. "Iya, kalian tau dari mana?" tanya Senja heran.

"Jadi beneran?" tanya Zeze memastikan, Senja hanya mengangguk malas.

"Kita semua tau dari kak Dion tadi," jelas Bia.

"Katanya lo disiram minuman soda ya?" tanya Riana.

"Ya."

"Dan lo nampar si Sheila juga kan?" tanya Zeze.

"Ya."

Dengan spontan Zeze langsung memeluk teman sebangkunya itu. "Aaa! Temen gue hebat banget sih, keren!" pekik Zeze dengan seyum senang.

"Tapi sebaiknya lo nggak usah berurusan lagi deh sama orang gila itu," nasehat Bia.

Senja mengangguk paham. "Tapi Bi, orang kayak Sheila itu kalo dibiarin nanti ngelunjak loh," timpal Riana.

"Gue setuju sama Riana, orang kayak Sheila itu nggak tau malu dan hobi cari masalah," Naema mencoba membela Riana, Bia hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali ke bangkunya.

🐳🐳🐳

Senja dan teman-temannya sekarang sedang menikmati bakso di kantin SMA Angkasa yang terkenal sangat enak.

"Gue bilang juga apa, bakso itu makanan paling enak di sini," jelas Naema membenarkan perkataannya yang kemarin.

Riana dan Zeze langsung cemberut. "Iya-iya bakso emang yang paling enak di kantin," dengan terpaksa Riana membenarkan perkataan Naema, karena memang benar sih kalau Bakso itu makanan paling enak di kantin.

Bia sekarang lebih fokus ke Senja dari pada perdebatan teman-temannya yang lain, Bia mengamati wajah Senja yang pucat dan sedikit menggigil.

"Sen, lo sakit ya?" tanya Bia cemas.

Seketika semuanya langsung menatap Senja setalah mendengar pertanyaan dari Bia. "Lo sakit Sen?" tanya Riana sambil memegang kening Senja.

"Eh iya, badan lo panas. Lo deman ya? Gue anterin ke uks aja yuk," sambung Riana.

Dari meja yang biasa diduduki oleh anggota Scorpion's, Dikala mendengar percakapan dari meja yang diduduki oleh Riana dan teman-temannya.

"Gak usah gue bisa sendiri," Senja bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan meninggalkan area kantin.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang