45. Tuduhan

311 10 0
                                    

Hola! Welome back.

It's me Binaa,  salam kenal.

#sayangrianasangat

🐳🐳🐳

"Masalah ini masih terlalu abu-abu untuk dimengerti. Jadi gue mohon, jangan dulu menyalahkan siapa pun dalam kasus ini."

- Riana Magnolia Daylon.

🐳🐳🐳

Setelah liburan panjang yang sangat membekas dihati mereka, setelah berbagai kesedihan yang menimpa mereka semua. Akhirnya mereka semua kembali menginjakkan kaki di SMA Angkasa.

Setelah 2 minggu setelah kasus pembunuhan Mentari, polisi tak kunjung menentukan titik terang tentang kasus itu. Semuanya masih abu-abu dan belum jelas kebenarannya.

"Hai Angkasa, Senja is back," gumam Senja begitu memasuki gedung utama SMA Angkasa.

Kematian Mentari membuat mental Riana dan Senja sedikit terguncang, mereka berdua yang biasanya menjadi happy vibes setelah kejadian itu berubah menjadi orang yang lebih pendiam.

Dengan usulan dari Antonio dan Ardana, Senja dan Riana pergi ke Semarang untuk berlibur sekaligus menenangkan pikiran mereka berdua.

Syukurlah setelah seminggu mereka berdua berada di Semarang, keadaan mereka berdua sudah kembali seperti sebelumnya.

"Senja!" panggil Riana dari kejauhan.

Riana mengampiri Senja dengan berlari. "Riana, pelan-pelan!" tegur Senja.

Riana terseyum hingga deretan giginya terlihat. "Hehehe, maaf Senja."

Senja membalas senyuman Riana. "It's okay."

"Sen, kalau kita ada waktu liburan lagi. Gue bolehkan ke Semarang lagi?" tanya Riana.

"Ya boleh banget dong!" jawab Senja dengan semangat.

"Yey! Gue suka deh di Semarang, soalnya kita bisa merasakan suasana perkotaan dan perdesaan di dalam satu kota!" jelas Riana dengan antusias.

"Gue juga suka Semarang, ya udah yuk ke kelas!" ajak Senja.

"Yuk!"

🐳🐳🐳

Bu Ratna selaku wali kelas di kelas Dikala sedang memberikan nasehat untuk pembelajaran disemester genap, Bu Ratna berharap semua anak-anaknya akan lulus dengan nilai yang memuaskan.

"Jadi tolong ya, saya sangat berharap agar kalian lebih giat belajar lagi. Kalian harus tetap semangat dibulan-bulan terakhir kalian bersekolah disini," jelas Bu Ratna sambil terseyum.

Seyum Bu Ratna adalah seyum yang langka,  jarang diperlihatkan didepan murid-muridnya. "Eh Sak, kok tumben sih Bu Ratna seyum gitu," bisik Dion pada Saka.

"Ya mana gue tau Yon, mungkin hari ini lagi baik suasana hatinya," jawab Saka.

"Kalian semua adalah murid-murid saya yang hebat! Kalian pasti bisa meraih keberhasilan kalian masing-masing," jelas Bu Ratna terus menyemangati muridnya.

Seisi kelas benar-benar keheranan dengan kelakuan Bu Ratna yang tiba-tiba bak bidadari turun ke bumi. "Ingat ya anak-anakku, mungkin kelas kalian bukan kelas yang terfavorit. Tapi saya yakin kelas kalian mampu jadi yang terbaik."

"Waktunya sudah hampir habis, kalian bisa beristirahat setelah bel berbunyi. Saya permisi," jelas Bu Ratna setelah itu berjalan ke luar meninggalkan kelas.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang