Hola! Welcome #ceritapertamaBina
Call me Binaa, salam kenal.
So, enjoy!
🐳🐳🐳
"Datang dan pergi itu adalah hal yang biasa dalam kehidupan."
🐳🐳🐳
Waktu istirahat adalah hal yang paling disukai semua siswa-siswi, apalagi setelah melewati mata pelajaran yang susah seperti matematika, begitu pula yang terjadi di kelas XII IPS 3.
Seorang guru matematika sedang berceramah panjang lebar. "Dikala sebaiknya kamu pindah kelas saja ke kelas IPS 1, kalau kamu terus bergaul dengan mereka kasihan otakmu," nasehat Bu Ratna untuk Dikala.
Dion memutar bola matanya jengah, "Ya ampun Bu, jangan kompor deh kita semua itu udah sehati dan susah dipisahkan," jelas Dion.
Saka mengangguk setuju dengan perkataan Dion. "Saya juga setuju Bu, bukan susah lagi tapi tidak mungkin dipisahkan," timpal Saka.
"Diam kalian! Bu Ratna cuma berbicara ke Dikala, ngapain kalian yang jawab," sarkas Bu Ratna penuh emosi.
"Saya suka di kelas ini Bu, saya juga tidak mau pindah kelas," jawab Dikala dengan sopan.
"Tuh kan Bu! Apa kata saya," Dion terseyum penuh kemenangan, rasanya baru kali ini Dion merasakannya menang saat berdebat dengan guru.
"Ya sudah deh kalau emang maunya begitu," sebenarnya Bu Ratna sedikit kecewa dengan penolakan Dikala, tapi ya mau bagaimana lagi?
KRING.. KRING.. KRING..
Semua siswa-siswi teriak kegirangan saat mendengar suara bel berbunyi yang menandakan waktunya istirahat.
"Selamat siang dan jangan lupa manfaatkan waktu istirahat dengan baik," pesan Bu Ratna kemudian meninggalkan kelas.
"Yes! Akhirnya selesai juga jamnya Bu Ratna, gas kantin!" seru Dion dengan semangat.
Dion menghampiri temanya yang cuma diam aja kayak patung. "Ayo dong Put! Jangan diem-diem bae," ajak Dion merangkul pundak Putra.
Mereka semua pun pergi menuju kantin, di setiap lorong pasti ada aja siswi catik yang menjadi sararasan gombalan buaya dari Dion.
🐳🐳🐳
Senja dan teman-teman barunya mulai berjalan menuju kantin, dengan agak risih Senja tetap berjalan mengikuti teman-teman barunya ini."Wih-wih, baru aja lo masuk sekolah hari ini, fans lo udah banyak aja Sen," goda Naema.
Senja hanya terseyum kikuk menanggapi perkataan Naema. "Tapi serius Sen, selama ini banyak tuh anak baru tapi nggak pernah langsung viral kayak lo gini," jelas Zeze dengan semangat.
"Mungkin Senja bisa langsung viral karena tadi pagi di srempet sama kak Dikala," sambung Riana.
Zeze dan Naema melotot kaget mendengar pernyataan dari Riana, "Seriusan?" tanya Zeze memastikan.
"Ya."
"Udah-udah kalo kita bicara terus kapan sampai kantinnya? Kalian nggak pada laper apa?" tanya Bia berusaha menghentikan pembicaraan yang membuang-buang waktu ini.
Mereka semua pun sampai di kantin, di sini terdapat berbagai macam pilihan makanan juga minuman, Senja aja sampai bingung mau beli yang mana.
"Jadi makanan best seller di sini apa?" tanya Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )
Teen FictionSang ketua geng Scorpion's dan Matahari terbenamnya. "Dikala adalah bahagia sekaligus luka bagi Senja." "Sedangkan bagi Dikala, Senja adalah obat bagi luka lamanya." - SENJA & DIKALA. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ••• Ketika 2 orang yang tak pernah s...