10. Kegagalan Sheila

554 50 7
                                    



Kembali lagii : )

It's me Binaa, salam kenal.

🐳🐳🐳

"kamu boleh marah, boleh sedih, boleh kecewa, boleh nangis sejadi-jadinya. Tapi cuma satu yang nggak boleh kamu lakuin yaitu, Menyerah."

🐳🐳🐳


Sudah lebih dari seminggu sejak makan malam di rumah Dikala, tapi kabar itu baru viral hari ini. Entah siapa yang pertama kali membagikan foto waktu makan malam, tapi sepertinya yang membagikan foto itu pertama kali disosial media adalah Haura.

"Wah kita viral lagi nih!" pekik Naema bersemangat.

"Bukan kita, lebih tepatnya Senja," koreksi Bia.

Zeze dan Riana mengangguk setuju. "Bener tuh! Kita mah cuma pendamping, topik utamanya emang Senja," timpal Zeze.

"Pasti semua orang lagi heran deh, kenapa ya Senja bisa langsung akrab sama Mama Haura," jelas Riana.

Senja hanya terkekeh singkat. "Nggak ada topik utama disini, orang kalian juga ikut dinner-kan waktu itu," jelas Senja membantah pernyataan Zeze.

"Tapi sekarang itu terjadi Sen, iya kan guys?" tanya Zeze.

Semuanya mengangguk setuju dengan perkataan Zeze. "Kayaknya Kak Dika juga makin-makin deh sama Senja," jelas Naema.

"Makin-makin?" tanya Senja.

"Iya makin-makin, makin sayang contohnya. Bener nggak tuh?" jawab Zeze sambil menatap Senja dengan tatapan menggoda.

Riana melihat pipi Senja yang mulai memerah. "Stop! Kasian Senja, lihat noh pipinya udah kayak kepiting rebus," jelas Riana dengan niat mengejek Senja.

Bia memutar bola matanya jengah, kalau urusan ejek-mengejek teman aja nggak selesai-selesai. "Diem! Ayo sekarang ke kelas kalian nggak inget hari ini ada ulangan biologi?" kata Bia menasehati temanya.

Semuanya melotot kaget. "Mampus! Kalian udah pada belajar belum?" pekik Senja panik.

Dengan kompak semua teman-temannya menggelengkan kepala, bahkan Bia juga ikut-ikutan menggeleng. Mampus! Berarti belum ada yang belajar.

🐳🐳🐳

Di toilet perempuan di gedung kelas dua belas, Sheila sedang uring-uringan nggak jelas. Sebabnya tidak lain adalah keakraban Senja dan calon Mama mertuanya, benar-benar menyebalkan!

Sheila meremas wastafel dan melampiaskan semua kekesalannya di wastafel itu. "Siapa sih tuh anak! Bisa-bisanya dia nyuri perhatian calon Mama mertua gue," teriak Sheila dalam toilet.

Mona dan Lisa langsung menutup telinganya. "Nggak usah teriak-teriak juga kali Shel!" maki Mona kesal.

Sheila menghentak-hentakkan kakinya. "Gimana gue nggak teriak coba? Makin hari makin kurang ajar aja tuh anak," keluh Sheila frustasi.

"Mungkin Dika bukan jodoh lo kali," ujar Lisa santai.

Dengan cepat Sheila menoyor kepala Lisa. "Lo itu temenya siapa sih?! Kok jadi dukung Senja deket sama Dika," tanya Sheila tak terima.

Lisa hanya nyengir seperti kuda. "Ya maap, apa kita buat perhitungan lagi sama tuh bocah tengil," ujar Lisa memberikan saran.

"Jangan! Nanti yang ada malah Senja makin deket sama Dika, sedangkan Sheila makin susah gapai Dika," cegah Mona.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang