49. Penyekapan

297 16 0
                                    

Hola!

Bina menyapa kalian lagi : )

Sebelum lanjut baca jangan lupa pencet bintang-nya Gess!

Selamat membaca - ♡

🐳🐳🐳

"Kak Dika, sejauh apapun aku menjauh darimu. Pada akhirnya aku akan selalu berharap akan kedatanganmu kembali, jadi tolonglah aku Kak."

- Senja Aliesa Olivia.

🐳🐳🐳

Pagi-pagi sekali dikantin langganan Scorpion's dimana lagi kalau bukan kantin Mang Asep, semuanya sedang berkumpul untuk meminta penjelasan dari Regala dan juga Putra.

"Jadi benar pelakunya bukan Senja?" tanya Chaka serius.

"Ya," jawab Putra dan Gala bersamaan.

"Terus pelakunya siapa dong?" tanya Naema penasaran.

Gala mengeluarkan beberapa barang dari tasnya. "Ini adalah semua buktinya, kalian bisa melihatnya sendiri."

Putra mengangguk setuju. "Tadi malam kita sudah pergi ke kantor polisi untuk memperlihatkan bukti ini dan meraka akan segera melakukan penangkapan, tapi kita meminta ijin untuk membawa bukti ini untuk diperlihatkan kepada kalian," jelas Putra dengan serius.

"Dan beruntungnya polisi-polisi itu memberikan ijin," sambung Gala.

Inti Scorpion's dan yang lainnya mulai melihat beberapa bukti yang sudah Riana, Senja, Gala dan Putra kumpulkan. Ada juga bukti yang hanya Gala dan Putra yang mengetahuinya karena mereka tak tega membuat Senja dan Riana berkerja telalu keras, betapa terkejutnya semua orang setelah melihat bukti yang berhasil dikumpulkan oleh Gala dan Putra.

"Kasus pembunuhan berencana," ucap Dion membaca tulisan disalah satu map yang baru saja dikeluarkan dari tas Gala.

"Itu apa?" tanya Zeze penasaran.

"Ah ini adalah surat keterangan dari polisi, ini berisi rincian kasus ini. Buka dan baca saja, disini juga ada keterangan siapa pembunuh sebenarnya," jelas Gala santai.

"Btw, dimana Riana?" tanya Bia pada Dikala.

Dikala menggeleng singkat. "Tadi dia berangkat pagi-pagi, mungkin dia sedang bersama Senja sekarang."

Map itu sekarang ada pada Zeze, mereka semua membaca secara bersamaan. "Korban, Mentari Atlanta."

"Tersangka pertama, Sheila Melani?!"

"Tersangka kedua... Ryan Abadi?!" pekik mereka semua kaget.

Mereka semua kini saling pandang satu sama lainnya. "Ini bukan gurauankan?" tanya Saka masih tak percaya.

"Ini kenyataan dan ini serius."

Kecewa, terluka, kaget, sedih dan marah.

Zeze dan Naema kini sudah meneteskan air matanya, mereka berdua menangis penuh penyesalan. Senja ternyata memang bukan pelakunya, mereka telah menyakiti hati orang sebaik Senja.

Apa Senja sudi memaafkan mereka?

"Gue mau ketemu Senja sekarang," lirih Dikala.

"Tapi, Riana dan Senja belum datang sampai sekarang," jelas Chaka.

"Sabar Dik," ucap Saka.

Dion, Gala dan Putra mengangguk setuju. "Kita tunggu sebentar lagi."

Bia yang duduk diantara Zeze dan Naema terus berusaha menenangkan mereka. "Bia, apa Senja masih mau memaafkan kita?" tanya Zeze dengan suara parau.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang