13. Sebel Tau Nggak Sih!

443 40 1
                                    

Hola!

Kembali lagi bersama aku, Bina dan juga si anak sulung, SENJA & DIKALA!

Vote dan komen gratis!


🐳🐳🐳


"Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia."

🐳🐳🐳


Senja sedang berjalan dengan lemas karena tadi malam Senja tidak bisa tidur, ntah mengapa semalam pikirannya jalan-jalan dan tidak ingin diajak untuk tidur. Dikala yang melihat Senja berjalan sendirian pun mengikutinya dari belakang, tiba-tiba pikiran jahil keluar dari otak Dikala dengan cepat Dikala menarik ikat rambut Senja hingga terlepas.

Senja yang terkejut pun membalikan badanya secara perlahan, ternyata pelakunya adalah Dikala, sedangkan Dikala sendiri masih terpukau melihat Senja.

Dengan kasar Senja mengngambil ikat rambutnya dari tangan Dikala. "Kak Dika apa-apaan sih, ini masih pagi nggak usah ngerusak mood," sarkas Senja dengan jengkel.

"Lo lebih cantik kalo gini," kata Dikala berniat memuji Senja, Senja memutar bola matanya malas.

Senja mendengus jengah. "Ini masih pagi loh Kak Dika, emang lo nggak punya kegiatan lain apa?" tanya Senja dengan kesal.

Dikala terseyum miring. "Udah gini aja, lo lebih cantik kalo gini, gue suka," jelas Dikala memuji Senja.

"Gue nggak perlu pendapatan dari lo," sarkas Senja.

Ternyata dibelakang mereka ada Chaka dan Zeze yang sendari tadi mengamati interaksi antara Senja dan Dikala. "Modusnya lancar ya Kak," sindir Zeze sambil berjalan menghampiri Senja.

Dikala mendengus sebal. "Ya elah Dika, lo itu tinggal bilang i love you Senja. susah amat!" ejek Chaka.

"Kalian berdua kenapa sih?" tanya Senja.

Chaka dan Zeze langsung terseyum jahil. "Kapan nih jadianya?" tanya Zeze dengan niat menggoda Senja dan Dikala.

Senja menarik nafas panjang. "Nggak akan pernah, ya udah sekarang kita ke kelas aja yuk!" ajak Senja langsung menarik tangan Zeze.

Zeze sedikit terkejut. "Ehh, bye Babe!" teriak Zeze.

Chaka melambaikan tangannya, "bye Zee!" teriak Chaka balik, Chaka melihat Dikala yang masih saja memperhatikan Senja sampai segitunya. "Udah nggak usah ngeliatin Senja sampek segitunya, mending sekarang kita cabut ke kantin," ajak Chaka yang langsung diiyakan oleh Dikala.

🐳🐳🐳

Saatnya jam istirahat tiba, kali ini Senja lebih memilih pergi ke perpustakaan dari pada ke kantin. Selain Senja tidak lapar, ia juga sangat malas bertemu dengan Dikala. Senja memasuki perpustakaan SMA Angkasa dengan perlahan-lahan, karena yang ia dengar dari teman-temannya bahwa penjaga perpustakaan SMA Angkasa sangat tegas dan menyebalkan.

Senja mencari buku di rak yang bertuliskan buku novel remaja, memang Senja suka membaca novel, ingat hanya novel. Senja tertarik dengan buku berwarna orange dan mengambilnya untuk membacanya. Senja duduk di meja yang sepi, Senja mulai membaca novel tersebut tapi selalu saja ada yang membuat kesal, lihat saja banyak yang menghampirinya dan memberikan selebar kertas yang berisikan tulisan-tulisan tidak jelas.

Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang