Hola semuanya, sampailah kita diakhir dari sebuah awal.
Gimana?
Terimakasih atas dukungan kalian semua, tanpa dukungan kalian Binaa nggak akan sampai dititik ini.
Titik dimana Binaa mampu menyelesaikan cerita ini sama ending.
Terkesan alay, tapi itulah yang aku rasakan.
Jangan lupa, baca cerita ini dari awal hingga akhir tanpa diskip-skip. Biar apa? Biar kalian merasakan feelnya.
🐳🐳🐳
nyatanya sesama manusia memang benar-benar saling membutuhkan.
- Nabila Noviana / Binaa
•••
Kamu adalah tujuan terakhir untuk diriku.
- SENJA & DIKALA.
•••
Sepertinya memang benar, terlalu sakit untuk dikenang dan terlalu sayang untuk dilupakan.
- BIANCA CALLISTA.
🐳🐳🐳
Senja mulai merasakan kesemutan yang menjalar dikakinya, saat itu pula Senja menghentikan jarinya yang sedang mengetik dilaptop. Senja menutup laptopnya dan memijat pelan kakinya, Senja menarik nafas panjang sambil menatap seorang laki-laki yang tertidur pulas diatas kakinya.
"Katanya cuma sebentar, ini sudah satu jam loh," gerutu Senja pelan.
Senja menatap wajah awet muda itu. "Jangan ganteng-ganteng dong, aku jadi takut punya saingan nih."
Senja menutup laptopnya dan meletakannya disamping, dia mengusap pelan wajah laki-laki itu. "Kak, bangun ini sudah jam sembilan lebih."
"Kak Dikala, ayo bangun."
"Kak Dika, sayang ayo bangun. Hari ini kamu nggak pergi ke kantor?"
Namun tak ada pergerakan sama sekali dari orang yang Senja bangunkan, dari luar terdengar suara seseorang yang sangat familiar diindra pendengarannya.
"Sepada Kakak ipar!" seru Riana sambil berlenggang memasuki rumah mewah milik keluarga kakaknya itu.
"Syukurlah ada bala bantuan," batin Senja.
Riana melihat Dikala yang sedang tertidur nyawan dikaki Senja. "Enak banget ya, aduh Pak bos!"
"Ri, bantuin gue. Bangunin bapaknya Aera Aura, kaki gue udah keram banget nih!" pinta Senja.
"Gampang ini mah!" jawab Riana santai.
Riana menarik nafas dalam-dalam dan memulai aksinya. "KAK DIKA TOLONG! AERA, AURA SAMA DANIEL JATUH DARI TANGGA!" teriak Riana.
Dikala yang sedang tidur terperanjat kaget. "Dimana?! Mana anak gue?"
Senja dan Riana menahan tawa. "Di sekolah, belum pulang."
Dikala menatap istri dan adiknya malas. "Jaga mulutmu, perkataan itu adalah doa."
"Maaf, Kak. Lagian janji cuma lima belas menitan, nyatanya sampai satu jam!" protes Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion's : SENJA & DIKALA ( Selesai )
Teen FictionSang ketua geng Scorpion's dan Matahari terbenamnya. "Dikala adalah bahagia sekaligus luka bagi Senja." "Sedangkan bagi Dikala, Senja adalah obat bagi luka lamanya." - SENJA & DIKALA. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ••• Ketika 2 orang yang tak pernah s...