°11

363 51 7
                                    

"Kalo gitu si Laudry kudu buru-buru dibawa ke tempat rehabilitasi tuh," usul Kesya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo gitu si Laudry kudu buru-buru dibawa ke tempat rehabilitasi tuh," usul Kesya.

"Tapi di saat kaya gini si Laudry harus punya pendamping. Kita harus kasih dukungan fisik sama mental," kata Samuel.

"Jangan sok Tahu Lo, Sam!"

"Gue tahu lah. Ayah gue dulu juga pernah pake narkoba."

"Serius Lo Sul? Kok Lo kaga pernah cerita ke gue sih?!" protes Kesya tak terima.

"Harus?"

Kesya menoyor kepala Samuel. "Yeee!"

"Serius deh. Buat lepas dari narkoba tuh susah kata bokap gue, makanya bokap gue selalu ngelarang keras biar gue gak nge-drugs," ungkap Samuel. "Bokap gue aja perjuangan banget biar bisa lepas seratus persen dari narkoba."

"Berapa lama bokap Lo pake narkoba?"

"Gue gak tahu pasti sih. Tapi katanya udah lewat setahun. Dan disitu gue salut sama nyokap gue, karena waktu tahu bokap pake narkoba dia gak mutusin apalagi ninggalin bokap gue, dan justru malah dia yang nemenin bokap gue sampe sembuh total dari narkoba."

"Emang harus kaya gitu. Itu yang dinamakan menerima apa adanya. Bukan karena ada apanya," tutur Raya. Nanda mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oke nanti kita pikir bareng-bareng buat bantu si Laudry. Kita gak boleh biarin dia gitu aja!" putus Kesya.

"He'em," jawab Nanda.

"Buset deh, Nan. Lo ngomong aja pelit banget!"

"Sialan Lo! Gak lihat apa gue lagi ngerjain tugas kelompok kita?!"

Samuel, Raya, dan Kesya bergidik ngeri. Ternyata Nanda menakutkan jika sedang penuh amarah.

"Eh iya. Ya udah kita kerjain bareng yuk!" ajak Samuel. "Ututu kasian," goda Samuel sambil mengelus puncak kepala Nanda.

Nanda menepis tangan Samuel. "Gak usah pegang-pegang!"

Samuel menggelengkan kepalanya. "Gak lama lagi," desisnya.

"Apa?" tanya Nanda.

"Gak lama lagi selesai nih tugas," alibinya sambil terkekeh-kekeh.

__°°__

"Makasih ya, Tan. Malah disuruh makan juga, kan jadi gak enak kitanya."

"Jadi tuman main kesini terus nanti, Tan," imbuh Kesya.

"Loh. Boleh banget!" balas Puspita.

"Sering-sering main kesini, ya?" pinta Andi.

"Hehe iya, Om," jawab Samuel.

Samuel tersenyum malu. Perlakuan keluarga Nanda padanya begitu manis. "Kalo gitu kita pamit ya, Om. Tante," pamitnya.

"Iya hati-hati ya dijalan. Jangan kebut-kebutan!" pesan Andi.

"Siap, Om!" seru Kesya.

"Gue juga pamit ya, Nan."

"Loh Raya gak nginep aja?"

"Ah enggak, Tan. Lain kali aja," tolaknya.

"Ya udah gue anterin kedepan," ajak Nanda.

Andi merangkul pinggang Puspita sambil tersenyum bahagia, menatap kepergian teman-teman putrinya.


Nanda menghantarkan mereka bertiga sampai di depan gerbang rumahnya. Dia sempat menawarkan untuk menghantarkan Raya, namun Raya menolak.

"Kalo gitu biar Raya bareng gue aja," tawar Kesya.

"Bareng kita," ralat Samuel.

"Iya gitu maksud gue."

Raya dan Nanda saling menatap lalu tersenyum picik. Mereka berdua memiliki rencana yang sama, Nanda mengangguk untuk mendukung Raya melakukan rencana jahat mereka.

"Oke deh. Gue duduk dibelakang," putus Raya.

"Sama gue, ya?" tawar Kesya. Mata Raya berbinar, lalu mengangguk senang.

Kesya membukakan pintu mobil untuk Raya. Raya terkejut bukan main. Perasaannya seperti sedang diobrak-abrik. Kini wajah Raya merona karena perlakuan manis Kesya.

"Duh. Tumben banget ni anak kaya gini. Apa jangan-jangan dia udah sayang ya sama gue," batin Raya menebak-nebak.

"Kalo Lo ngantuk tidur aja di bahu gue, Ray," kata Kesya ketika mobil sudah melaju. Raya hanya mengangguk sambil menahan tawa.

Dan tak lama kemudian,
"Eeeeh! Stop!"

Samuel langsung menginjak rem. "Kenapa Ray? Ada yang ketinggalan?" tanya Samuel.

"Gue udah sampe."

"Udah sampe?"

"Iya, ini rumah gue," tunjuk Raya setelah keluar dari mobil.

"Sialan kita dikerjain, Sul."

"Hahaha!"

Raya tertawa penuh kemenangan.

"Pantesan mereka berdua kelihatan akrab banget," gumam Samuel mengerti. "Ternyata tetanggaan!"

__••__

Next terus ya guys!
Jangan kasih kendor pokoknya 🖤

Tinggalin vote sama komennya ❤️

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang