°50

224 26 0
                                    

Hari pun telah berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pun telah berganti. Setelah mendengar suara yang paling merdu bagi siswa-siswi di setiap sudut SMA Sinar Mulia itu, Raya dan Kesya lantas bangkit berdiri dengan penuh semangat. Kedua sejoli itu menarik Samuel dan Nanda secara bersamaan, hendak mengajak mereka pergi ke kantin. Namun sama seperti biasanya, Nanda menolak hal itu dan otomatis Samuel memilih untuk tetap tinggal dengan kekasihnya di kelas.

Nanda memutuskan untuk belajar di kelasnya karena sebentar lagi dirinya akan menempuh ujian kelulusan. Nanda benar-benar berharap semoga kali ini dirinya tak kembali mengecewakan Andi dan Puspita. Lantas gadis itu mengambil salah satu buku pelajaran dari dalam laci mejanya dan segera mempelajari materi dari sana.

Lain halnya dengan Samuel, kini laki-laki itu  hanya memandangi wajah kekasihnya itu dengan senyuman yang merekah. Samuel sudah angkat tangan jika dirinya harus belajar terus menerus, isi otaknya sudah penuh. Akhirnya cowok itu memutuskan untuk membaringkan kepalanya ke atas meja dengan tangan yang ia jadikan bantal, sambil memandangi Nanda yang tengah sibuk membaca buku di sebelahnya.

Tangan Samuel terulur untuk meraih tangan kiri Nanda yang menganggur, lalu menariknya ke arah pipi cowok itu. "Mau diusap-usap," rengek Samuel.

Nanda yang semula mengerutkan keningnya kini perlahan mulai mengusap lembut pipi milik cowok yang ada di sebelahnya itu, dengan mata yang masih setia ke arah buku.  Tiga menit lamanya hal itu berlalu, kini Samuel ikut meletakkan tangannya tepat di atas tangan Nanda, mengisyaratkan Nanda untuk menghentikan hal itu. Kemudian Samuel membawa tangan Nanda tepat di depan bibir mungilnya lalu mengecup singkat telapak tangan gadis itu.

Samuel membalikkan tangan Nanda, memasukkan ibu jarinya ke sela-sela jari Nanda lantas menggenggam erat tangan itu.
Mengecupnya berulangkali sampai kegiatan tersebut terhenti karena sebuah suara.

"Astaga bucin gak tau tempat!"

"Apa sih Lo? Iri ya?" balas Samuel lantas melanjutkan kembali kegiatannya, sengaja membuat seseorang yang baru saja datang itu semakin panas.

"Raya mau juga!" rengek Kesya lalu berjalan ke arah mejanya, menarik tangan Raya lalu mengecupnya berulang-ulang.

Kini kelas itu dipenuhi dengan insan-insan yang sedang dimabuk asmara.

__°°__

Pukul 21.00 tepat, Nanda dan kedua orangtuanya sedang berkumpul di ruang keluarga. Nanda yang tengah duduk dengan beralaskan tikar berbulu lembut itu masih fokus dengan buku-buku yang berserak di depannya, sedangkan Andi kini tengah memotong kuku tangan milik istrinya dengan mata yang masih fokus menonton sinetron di televisi. Suara dering dari ponsel Nanda berhasil mengusik ketenangannya. Tertera nama 'Samsul Pelor' di sana.

Gadis itu memutar bola matanya malas lantas dengan gerakan yang sangat lambat mengambil lalu menjawab telepon itu. "Halo!" jawab Nanda seraya berteriak.

"Astaga budek kuping gue lama-lama, Nan," protes Samuel.

"Lo sih telepon malem-malem," balas Nanda tak ingin kalah. "Kenapa?" tanyanya sedikit ketus.

"Gue kangen," rengek Samuel yang berhasil membuat Nanda melenguh pelan. "Gue kesana ya?"

"Hah?!" hardik Nanda, berhasil membuat Andi dan Puspita menoleh ke arahnya. "Udah malem Sam, masa iya Lo mau kesini malem-malem begini?"

"Biarin aja, Nan." Andi bangkit dari duduknya lalu beralih mengambil ponsel Nanda. "Kesini aja gak apa-apa, sekalian nginep aja di sini," suruh pria itu.

"Beneran boleh, Om?" tanya Samuel masih tak percaya.

Andi tersenyum jail ke arah Nanda yang sedang berkacak pinggang untuknya, gadis itu kesal sejadi-jadinya. Sudah menjadi kebiasaan Andi untuk menjahili putri satu-satunya ini. "Iya calon mantu," goda Andi kemudian sambil memainkan alisnya naik turun ke arah Nanda.

"Bunda! Ak-" Terdengar suara penuh bersemangat di seberang sana, sampai sepersekian detik kemudian suara itu benar-benar menghilang.

__••__

Wah apa-apaan ini
Kapan ya punya calon mertua kaya gitu wkakwakw

Halu dulu ye gengs

Yuk yuk next terus

Jangan lupa vote, komen, dan bagikan ke teman-teman kalian ❤️

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang