°12

320 49 2
                                    

"Nanda!" bisik Raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanda!" bisik Raya.

Nanda yang mendengar panggilan itupun langsung berbalik ke belakang. "Apa?"

"Gue minta nomer Lo dong. Please...." Raya memohon.

"Pasti Lo disuruh kan sama Samuel?"

"Jangan nuduh!" protes Samuel tak terima.

"Gue gak nuduh, cuma nebak aja."

"Kalo gitu tebakan Lo salah kaprah." Samuel menutup komik Narutonya lalu memasukkan ke dalam tas. "Kalo gue mau ya gue bakal usaha sendiri, gue gak akan minta bantuan orang lain," jelas Samuel.

Kesya mengangguk-angguk setuju. "Dia minta nomor cewek juga baru ke Lo doang, Nan," ungkap Kesya menambahi.

"Biarin aja," balas Nanda.

Kesya mengelus dada Samuel. "Lo kayanya salah ngejar orang deh, Sul."

Samuel menepis pelan tangan Kesya. "Pilihan gue udah yang paling tepat," kata Samuel penuh keyakinan.

Raya menutup mulutnya, terbawa suasana. "Malah gue yang baper."

"Ambil aja, Ray," suruh Nanda.

"Sialan!"

__°°__

Bel istirahat berbunyi. Ini saatnya Raya menjalankan rencananya. Namun dirinya masih ragu dan belum begitu siap. Raya menatap wajah Nanda, Samuel, dan Kesya satu persatu, meminta dukungan.


"Kalo bakal terjadi apa-apa, gue yang bakal lindungin Lo," ucap Kesya tulus. Raya seketika terbang ke langit. Samuel dan Nanda mengangguk setuju.


"Oke gue kesana," putus Raya kemudian.

Raya beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati meja Laudry. Untung saja Laudry belum ke kantin.

"Laudry."

"Hmm?"

"Gu-gue mau keluar dari tim dance kita," kata Raya terbata-bata.

Laudry mulai memasang wajah kesal. "Kenapa?"

Raya hanya terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

"Oh gue ngerti sekarang." Laudry bangkit berdiri lalu berjalan ke arah meja Nanda.

"PUAS LO SEKARANG?!" Laudry menggebrak meja Nanda.

Samuel bangkit berdiri hendak melindungi Nanda. "Eh santai dong!"

"Kemarin Lo udah rebut Samuel dari gue. Se--"

"Tapi kan kamu udah punya aku, Yang," potong Bisma pacar baru Laudry. Berkat bantuan Raya tentunya.

"Diem dulu, gue lagi emosi!"

Laudry menarik napas panjang, hendak melanjutkan ucapan yang tersela. "SEKARANG LO MAU NGEREBUT RAYA DARI GUE?!"

"Laudry Lo salah. Ini emang kemauan gue sendiri, gue yang pengin keluar dari grup dance kita," ungkap Raya.

"Tapi kenapa, Ray?" tanya Laudry lemas.

"Gue gak mau semuanya jadi semakin parah."

"Gue minta sama Lo buat berhenti pake narkoba," pinta Samuel langsung to the point.

Laudry membulatkan mata tak percaya. Melihat ke sekeliling, berharap tidak ada guru yang mendengar perkataan Samuel.

"Jangan sok tahu!"

"Gue tahu." Raya memegang pundak Laudry.

"Tahu dari mana Lo?!"

"Gini aja deh. Gue pinjem kotak pensil Lo boleh kan?"

"Buat apa?"

"Kalo Lo emang gak nge-drugs, tunjukin isi kotak pensil Lo," pinta Raya.

Laudry tampak berpikir keras. "Oke!" Laudry mengambil tas lalu mengeluarkan tas kecil berisi alat tulisnya. Laudry terlihat ketakutan. Bisma mencoba menenangkannya, meskipun dia juga terpukul mendengar kabar buruk tentang kekasihnya itu. Sedangkan Caca yang sudah mengetahui tentang hal itu mulai berlinangan air mata.

Jika bertanya tentang Renna.

Renna sedang menunggu jawaban apakah Laudry benar-benar menggunakan narkoba atau tidak. Karena dirinya sama sekali tidak mengetahui apapun.

Laudry mengambil ancang-ancang untuk kabur, namun Bisma sudah terlanjur mencengkeram lengannya.

"Lepasin gue!"

"Gak akan!" tegas Bisma. "Gue gak akan lepasin orang yang gue sayang."

Bisma menarik tangan Laudry. Dia akan melakukan apapun untuk kesembuhan kekasihnya itu. Karena Bisma sangat mencintai Laudry.

"Bisma gue minta sama Lo jangan pernah tinggalin Laudry!"

"Lo dampingi dia terus. Bantu Laudry, Bis! Dia butuh Lo."

"Kalian gak usah nyuruh gue. Gue bakal lakukan yang terbaik buat orang yang gue cinta," balas Bisma.

Itulah percakapan terakhir mereka saat Bisma membawa Laudry keluar dari kelas. Hendak membawanya ke tempat rehabilitasi.

__••__

Gimana guys?
Seru gak ceritanya?

Lanjut terus sampe tuntas ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ❤️

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang