°3

572 57 49
                                    

"Hey," sapa Samuel lembut sambil menyentuh pundak Nanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey," sapa Samuel lembut sambil menyentuh pundak Nanda.

Tidak diragukan lagi, ekspresi Nanda kini tak keruan. Antara kaget, takut, malu, dan panik semuanya bercampur aduk. Kelakuan Samuel kali ini bisa dibilang tak berakhlak. Untung saja Nanda tidak memiliki riwayat penyakit jantung seperti mamanya.

"Eh tenang, gue bukan setan." Bisa-bisanya Samuel mencoba membela diri, padahal yang ia lakukan sudah sama seperti hantu. Muncul tiba-tiba dan tak terduga.

Nanda mengatur napas agar tak terlihat ketakutan, padahal dalam hati rasanya ingin lenyap seketika dari galaksi Bima Sakti ini.

"Keluar Lo!"

Wah Nanda. Perempuan pertama yang berani mengusir Samuel, disaat wanita lain justru ingin berlama-lama dengan si lelaki idaman ini.

"Manusia langka," batin Samuel. "Yang kaya gini nih yang bikin gue klepek-klepek."

"Ngomong apa Lo?"

"Lo beda dari cewek-cewek yang selama ini gue liat," jawab Samuel jujur.

Tak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut Nanda. Bahkan hanya bergumam pun tidak. Justru Nanda seolah-olah tak mendengar ucapannya.

"Oh iya, Lo gak apa-apa kan?"

"Gak." Nanda melirih. "Mending Lo keluar deh," pinta Nanda dengan nada ketus.

"Tapi sebelum gue keluar, kita harus kenalan dulu." Samuel mengulurkan tangannya. "Nama gue Samuel," ungkap Samuel.

"Lo keluar atau gue teriak?!"

"Oke deh. Kalo gak sekarang mungkin lain kali," putus Samuel percaya diri.

__°°__

"Eh Key!" sapa Raya, mantan Kesya.

"Ngapain disini? Nyariin gue ya?" tanya Renna dengan PD-nya.

"Mana Samuel?" Laudry ikut bertanya.

"Iya bener tuh. Biasanya juga udah kaya bantal sama guling."

"Apaan tuh?"

"Udah sepaket. Kalo gak ada satu gak Klopp rasanya," jawab Renna.

"Bisa ae lu tikus dapur," balas Kesya.

"Gue juga punya!" seru Caca. "Samuel sama Kesya itu udah kaya mie sama ayam."

"Apa tuh Ca?" tanya seluruhnya penasaran.

"Kan kalo digabungin bisa jadi makanan," jawab Caca sambil cengar-cengir.

"Apaan sih, Ca. Garing banget deh Lo!" cela Laudry.

Si Caca mulai berulah. Laudry, Raya, dan Renna sudah cukup bersabar dengan Caca yang terkenal lola itu. Alias loading lambat.

"Jawab atuh euy, Samuelnya dimana?" tanya Laudry sekali lagi dengan logat sundanya.

"Ada tuh di dalem," tunjuk Kesya.

"Di kelas gue?"

"Bukan, kelasnya Mpok Kamila."

"Yeeee!" protes Renna.

"Ngapain tuh si Samuel di kelas kita? Apa jangan-jangan dia mau ngasih surprise ke gue. Pasti dia udah luluh deh sama gue." Laudry sumringah. "Eh minggir! Gue mau masuk!"

"Euy baju Laundry-an! Jangan ngarep deh," cela Kesya. "Tuh si Samsul di dalem lagi berduaan sama cewek. Tau deh lagi pada ngapain," beber Kesya mengompori.

"Hah?!"

"Samuel sama siapa di dalem?"

"Minggir gue mau liat!"

Ketika Laudry memutar gagang pintu, saat itu juga Samuel keluar dari kelasnya. Laudry dan keempat sahabatnya membulatkan mata secara bersamaan ketika melihat seorang perempuan yang berada di dalam kelas itu dan bersama Samuel beberapa saat yang lalu.

"Si culun?"

"Lo gak salah kan Sam?"

"Masih mending sama gue aja Sam," imbuh Caca percaya diri.

Nanda hanya terdiam di kelas sambil merutuki nasibnya.

"Gue yakin setelah ini hidup gue gak akan tenang," batin Nanda.

Nanda langsung mengalihkan pandangan, kembali menenggelamkan kepalanya ke dalam tas.

Samuel yang tak peduli dengan keempat cewek itu berlalu begitu saja melewati mereka. Tak tersenyum ataupun menyapa mereka, bahkan tak menyahuti panggilan dari Laudry.

"Key."

"Ngapa Sul?"

"Ke ruang kepsek," ajak Samuel.

"Hayuuk!"

Kesya langsung bersemangat mengikuti Samuel dari belakang. Meskipun dia sama sekali tidak tahu apa yang akan mereka lakukan disana.

"Mau ngapain kesana?" tanya Kesya akhirnya.

"Mengejar masa depan," jawab Samuel sambil tersipu malu.

__••__

Mau ngapain tuh si Samuel sama Kesya?
Penasaran kan, makanya next terus ya ☺️

Jangan lupa tinggalkan jejak ❤️

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang