Berulang kali Samuel melihat hasil rekaman video dirinya dan Nanda beberapa menit yang lalu. Samuel masih saja terpana mendengar suara Nanda yang lembut dan khas itu. Meskipun dalam video itu tak ada cela sedikitpun, Nanda tetap saja kukuh pada pendiriannya untuk tidak memposting video itu.
"Padahal bagus loh Nan hasilnya."
"Pokoknya gue tetep gak mau," tolak Nanda sekali lagi.
Samuel menghela napas panjang, akhirnya Samuel menyerah juga. Mungkin Nanda memang belum bisa percaya pada dirinya sendiri. Samuel mencoba mengerti dengan keadaan Nanda. Setelah terdiam sekitar tiga menitan, Samuel teringat akan suatu hal.
"Oh iya, Nan! Gue bawa sesuatu buat Lo," ungkap Samuel sambil mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya. Sebuah kotak makanan kecil berwarna hijau tua. Lalu menyerahkannya pada Nanda.
"Apa?"
"Buka aja," suruh Samuel.
Nanda mencoba membuka ujung tutup tempat makan itu. Aroma bawang goreng lah yang pertama menyapanya. Bagaimana bisa Samuel tahu tentang hal ini?
Mulut Nanda tidak bisa berbohong, mana mungkin Nanda bisa menolak hal itu. Ini adalah sogokan yang paling mematikan baginya. Mustahil Nanda menolak pemberian Samuel yang satu ini.
"Asalkan mau upload videonya," kata cowok itu memberi syarat.
"Duh ngeselin banget sih Samsul!" damprat Nanda dalam hati. "Hmm," jawabnya dengan sedikit terpaksa.
"Eh tapi Lo tahu dari mana kalo gue suka bawang goreng?" Akhirnya Nanda memberanikan diri untuk menanyakan hal yang sedari tadi mengganjal di dalam benaknya.Lantas Samuel tiba-tiba mengembangkan senyuman. Memorinya berputar kembali ke kejadian beberapa hari yang lalu, di rumah Nanda.
"Hey! Fokus banget ngeliatinnya?"
Andi menepuk pelan pundak Samuel yang sedang memperhatikan Nanda dari jauh. Nanda dan Raya kini tengah mencuci piring bekas mereka makan bersama sore itu.
"Kamu suka ya sama anak saya?" tanya Puspita mencoba menyelisiknya.
Pasti kalian tahu bagaimana ekspresi Samuel saat itu. Bercampur aduk!
Bahkan Samuel sampai tak berani membalas pertanyaan Puspita. Sedangkan Kesya tengah mencoba menahan diri untuk tidak mengungkap kebenarannya."Gak perlu kamu jawab pun kami berdua udah tahu jawabannya," sela Andi tiba-tiba.
Samuel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Malu.
"Tante sama Om dukung kamu."
Samuel membelalakkan matanya tak percaya. "Beneran Om?"
"Om sama Tante titip Nanda ya," pinta Puspita dengan nada serius. Yang dibalas anggukan pasti oleh Samuel.
Betapa senangnya hati Samuel sampai-sampai dirinya tak bisa berhenti tersenyum. Meskipun Samuel belum berhasil meluluhkan hati Nanda setidaknya dirinya sudah mendapatkan lampu hijau dari orangtuanya.
"Om boleh minta nomor kamu?"
"Boleh Om. Mau buat apa ya?"
"Ya siapa tahu nanti om butuh bantuan kamu kan om bisa hubungi kamu," jelas laki-laki itu.
__°°__
"Kita berempat bikin tik-tok dulu yuk!" ajak Raya tiba-tiba di sela keasikan mereka.
"Kalian bertiga aja deh, gue enggak." Nanda menggelengkan kepalanya cepat.
"Kenapa Nan? Padahal lebih seru kalo ada Lo," balas Raya kecewa.
"Bener tuh. Kan Lo jago nge-dance," imbuh Kesya.
Nanda memincingkan alisnya. "Tahu dari?"
"Tik-tok Lo sama Raya kemarin fyp, Nan. Masa Lo gak tahu?" tanya Samuel heran.
"Masa sih?"
"Iya makanya ayo deh kita bikin tik-tok lagi!" Raya menarik tangan Nanda, memaksa gadis itu untuk ikut serta.
Ya, mau bagaimana lagi. Untuk menyenangkan hati Raya, Nanda akhirnya mengikuti apa yang diminta oleh gadis itu. Tak membutuhkan waktu lama, dalam beberapa latihan saja mereka bisa terlihat sangat kompak.
Selepas berhasil mendapatkan video yang akan mereka posting, Raya mengajak untuk membuat video lain. Namun sayangnya Nanda menolak dan keputusannya kali ini tak bisa diubah lagi.
Kesya menepuk bahu Raya. "Kalo gitu kita berdua aja yuk!" ajaknya yang langsung dibalas anggukan oleh Raya.
Raya dan Kesya berpindah posisi menjauh dari Samuel dan Nanda. Lalu kembali fokus dengan kamera.
Lain halnya dengan Samuel, cowok itu kini sedang memperhatikan betapa gemasnya Nanda yang menjilati jari setelah berhasil menghabiskan sisa bawang goreng yang ia bawa tadi.
Samuel memandang iri pada Raya dan Kesya yang sedang bermesraan di hadapannya. Mereka saling melemparkan candaan serta ber-selfie ria. Dan masih banyak adegan romantis gratis yang menjadi tontonan utama cowok itu.
Samuel melirik Nanda yang ternyata ikut memperhatikan kedua sejoli itu. "Kapan kita bisa kaya gitu?" tanya Samuel tiba-tiba.
Nanda mengangkat bahunya. "Entah."
__••__
Wah wah si Raya sama Kesya bikin iri aja
Yuk next terus ❤️
Jangan lupa vote dan komennya ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - END
Teen Fictionfollow sebelum baca 🤭 Kelanjutan dari ACDP yang udah terbit •Belum direvisi• Jadi tolong dimaklumi kalau ada kata yang kurang nyambung dan salah ketik. Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian yaaaa jangan lupa follow juga biar gak ketinggalan...