°38

178 27 0
                                    

Setelah dua hari berlalu, akhirnya Raya mau kembali ke sekolah berkat bujukan Nanda dan Kesya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dua hari berlalu, akhirnya Raya mau kembali ke sekolah berkat bujukan Nanda dan Kesya. Kesya sudah menjelaskan semuanya pada Raya dan Kesya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada perempuan itu.

Perlahan Kesya sudah mulai membuka hatinya untuk Raya. Dan kini Raya merasa begitu bahagia karena perasaannya terbalas juga. Ini adalah kali kedua Kesya mengungkapkan perasaannya, dan ia berhasil mengalahkan trauma yang menghantuinya selama ini.

"Sekarang giliran gue sama Nanda."

"Jangan mimpi!"

"Tega banget sih Lo, Nan," protes Samuel.

"Bodo!"

Kejadian itu berhasil mengundang tawa seisi kelas. "Gak apa-apa, Nan. Yang penting nanti kita berdua nikah," ucap Samuel penuh keyakinan.

Nanda mendorong kasar bahu Samuel "Dih najis!"

Kesya terkekeh-kekeh melihat kelakuan Samuel dan Nanda. "Samsul-Samsul," kata Kesya sambil menggelengkan kepalanya, merasa kasihan.

__°°__

Tepat di hari ulang tahun Puspita, Andi dan Puspita berkumpul kembali dengan sahabat-sahabatnya saat masih kuliah dulu. Mereka merayakan hari ulang tahun Puspita itu di sebuah restoran milik Aldi, saudara kembar Andi. Sudah bertahun-tahun restoran ini berdiri dan kini restoran itu sudah memiliki beberapa cabang di berbagai provinsi.

Kini Nanda sedang menyanyikan sebuah lagu sebagai salah satu hadiahnya untuk Puspita. Meskipun harus menahan diri di depan begitu banyak orang yang sedang menikmati penampilannya yang mengagumkan itu. Berkat latihannya di beberapa hari lalu, Nanda bisa sedikit mengembangkan kepercayaan dirinya.

"Nando junior dimana nih? Kok gak kelihatan?" tanya Nando saat merasa ada yang kurang di penampilan Nanda kali ini.

Andi hanya tersenyum untuk menanggapi pertanyaan dari Nando sahabatnya itu. Tak lama kemudian suara dering ponsel milik Puspita mengejutkannya. "Sayang itu ada telepon."

"Dari Denan, Pa," kata Puspita setelah membaca nama yang tertera layar hpnya. "Aku angkat dulu ya, Pa." Puspita beranjak pergi menjauh dari kebisingan tempat itu. Ia berjalan menuju paviliun yang tak jauh dari tempat itu.

"Makasih sayang atas ucapannya," balas Puspita pada suara di seberang sana.

"Aku mau bicara sebentar sama Nanda, boleh kan?"

Puspita meminta persetujuan Andi yang sudah berada tepat di belakangnya. Andi menggelengkan kepalanya. "Gak bisa, Denan," jawab Denan kemudian.

Tiba-tiba Andi merebut ponsel itu dari genggaman Puspita.

"Emangnya kenapa sih? Aku kangen banget sama Nanda. Aku cuma mau tanya gimana kabar dia, itu doang kok!" protes Denan sedikit emosi.

"Sekarang ada sedikit kemajuan dari Nanda. Jadi jangan rusak perkembangan itu hanya karena kemunculan kamu!" tegas Andi.

"Siapa, Ma?" tanya Nanda tiba-tiba. "Denan ya?"

"Bukan kok, Sayang."

"Mama sama Papa kenapa sih? Gak pantes kalian memperlakukan Denan kaya gitu. Lagian semua ini bukan salah Denan, Ma, Pa. Ini murni kesalahan Nanda." Nanda mencoba menjelaskan pada Puspita dan Andi yang sedang kalap karena isi otak mereka. "Nanda yakin bisa berubah dengan atau tanpa ada Denan sekalipun."

"Aku mohon, Pa, Ma. Tolong berlakukan aku sama Denan dengan adil. Aku gak mau Denan jadi benci sama aku karena hal ini!"

__°°__

"Sekarang tiba saatnya, di acara pemotongan kue oleh Diandra!" seru Dilan, yang kebetulan menjadi MC acara itu.

Mendengar namanya disebut, Puspita segera maju ke arah panggung. Suara tepuk tangan memenuhi tempat itu saat Puspita berhasil memotong kue ulang tahunnya.

"Kira-kira potongan pertama akan diberikan kepada siapa nih Diandra?"

"Potongan pertama saya persembahkan untuk suami dan anak saya tercinta," jawab Puspita sambil menyuapi anak dan suaminya secara bergantian. "Dan untuk potongan yang selanjutnya saya persembahkan untuk sahabat-sahabat saya yang sudi meluangkan waktu dan datang jauh-jauh dari Jogja untuk merayakan hari yang sangat spesial ini."

Puspita memberikan masing-masing potongan kue itu kepada Dilan dan Farah, selanjutnya pada Maura dan Rehan. Lantas memberikan kue itu pada Valeria dan Nando, lalu berjalan ke arah meja Mega dan Farhan. Dan yang terakhir pada Sherly dan Reza.

"Dan saya mengucapkan banyak terimakasih untuk fans setia yang sudah menyempatkan waktu untuk merayakan hari yang sangat indah ini, silahkan menyantap kue yang sudah dihidangkan di meja kalian masing-masing," kata Puspita sambil tersenyum ramah ke arah para penggemarnya.

__••__

Hubungan persahabatan yang bertahan cukup lama ya guys

Pengen deh punya sahabat yang langgeng kaya gitu.

Sambil terbawa suasana jangan lupa untuk pencet bintangnya 🥰

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang