°49

191 27 0
                                    

Sesuai dengan penawaran Samuel waktu itu, kini dirinya dan Nanda sedang berada di ruang keluarga rumah Nanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan penawaran Samuel waktu itu, kini dirinya dan Nanda sedang berada di ruang keluarga rumah Nanda. Mereka berdua tengah sibuk belajar karena sebentar lagi mereka akan melaksanakan ujian kelulusan. Nanda yang sedang fokus dengan bukunya itu tiba-tiba terusik oleh kegiatan Samuel yang tengah memperhatikan dirinya sejak tadi. Laki-laki itu menopang dagunya sembari melamun memperhatikan setiap sudut wajah kekasihnya itu.

"Yang diliat tuh buku bukan muka gue," protes gadis itu.

"Cantik," celetuk Samuel tiba-tiba. "Hehehe."

Gadis itu sontak memukul pelan kepala Samuel dengan buku yang ada di tangannya. "Duh," keluh cowok itu sambil mengusap kepalanya. Namun Nanda justru memalingkan wajahnya agar Samuel tidak bisa melihatnya lagi.

Sesaat kemudian, Samuel yang semula duduk di depan Nanda dengan meja yang menghalangi jarak mereka tiba-tiba bangkit berdiri lalu duduk tepat di samping Nanda. Laki-laki itu melihat ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang di sekitar mereka, karena Samuel akan menjalankan aksinya.

"Nan," panggil Samuel lirih.

"Hmm?"

"Emm gue pengen anu ee itu," kata Samuel terbata-bata.

"Pengen apa sih?"

"Pengen kaya gini," jawabnya, kemudian langsung meletakkan kepalanya di pangkuan Nanda. "Gue pengen baca buku sambil bobo di sini," jelasnya kemudian sambil nyengir tanpa dosa.

Nanda mencoba memaksa Samuel agar bangkit kembali namun gagal. "Ah Samsul gue gak nyaman."

Samuel sontak mengerucutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Nanda. "Huh! Kalo Denan aja mau," gerutu cowok itu. Hal itu berhasil membuat Nanda terkekeh pelan. "Kenapa malah ketawa?" tanyanya sambil mencoba bangkit untuk duduk kembali.

"Lo masih cemburu sama Denan?"

Samuel menggaruk kepalanya pelan, dirinya malu. "Hehehe," kekehnya kemudian.

"Ya udah sini," suruh gadis itu yang berhasil membuat Samuel tersenyum lebar. Tak membuang waktunya, Samuel kembali membaringkan tubuhnya dengan kepala yang berada di atas pangkuan Nanda.

Selang beberapa menit kemudian, laki-laki itu sudah terlelap dengan buku yang menutupi wajahnya. Nanda hendak meluruskan kakinya yang sedikit kram namun Samuel tak menanggapi suruhan Nanda untuk bangkit sebentar. Lantas Nanda membuka buku yang sudah menutupi wajah tampan kekasihnya itu lalu menggeleng pasti.

"Samsul.. Samsul," katanya sambil menghela napas kasar. "Dasar pelor!"

"Kenapa Nan?" tanya Puspita tiba-tiba yang sontak membuat Nanda terkejut.

"Ini si Samsul tidur, Ma. Kaki Nanda pegel, tapi Samuel gak mau bangun-bangun," ungkapnya mengadu.

"Ya udah biarin aja mungkin dia capek. Nanti malam mama pijitin kaki kamu," balas Puspita dengan senyuman jahilnya.

"Capek banget ngurusin Samsul," adunya sekali lagi.

"Itung-itung belajar jadi istri," goda Puspita lalu berlari kecil ke arah dapur.

Nanda mengerucutkan bibirnya. "Mama ih!" teriak Nanda yang berhasil membuat Samuel kekasihnya itu menggeliat kecil.

Tanpa sadar, Nanda merekahkan senyuman dibibirnya. Entah kenapa Samuel tiba-tiba saja terlihat lucu di mata Nanda. Gadis itu perlahan mengusap pipi Samuel lantas memindahkan beberapa rambut yang menutupi wajah laki-laki itu.

Tiba-tiba saja Samuel menarik tangan Nanda dan membawanya ke arah dada bidangnya. "Nanda gue sayang banget sama Lo," racau laki-laki itu dengan mata yang masih setia terpejam.

Nanda membulatkan matanya tak menyangka. "Lo ngigau Sam?" tanya Nanda sembari mencoba melepaskan tangannya dari pelukan Samuel.

"Engghhh." Samuel kembali menggeliat kecil sambil merenggangkan tangannya. Melihat kesempatan itu lantas Nanda langsung menarik tangannya.

Beberapa detik kemudian Samuel perlahan membuka matanya. Berulang kali laki-laki itu mengucek mata karena pandangannya masih saja buram. Nanda yang mengetahui akan hal itu langsung mengambil buku yang ia letakkan di lantai, pura-pura belajar.

"Eh sorry gue ketiduran."

"Hmm," balas Nanda dengan pandangan yang masih setia ke arah buku.

Lantas Samuel bangkit untuk duduk dan Nanda pun mulai merenggangkan kakinya yang terasa kram. "Jam berapa sekarang?" tanya Samuel.

Nanda melirik ke arah jam dinding yang berada di sudut ruangan itu. "Jam lima sore," jawabnya kemudian lalu kembali menatap bukunya.

"Udahan yuk belajarnya. Bosen gue." Samuel bangkit berdiri lalu berjalan ke arah tas yang ia letakkan di atas sofa seberang meja. "Kita jalan-jalan beli cilok di depan," ajaknya kemudian.

"Gak mau."

"Ya udah beli martabak," tawar Samuel.

"Gak mau juga."

"Oh Lo mau makan di restoran mewah? Ya udah ayo," ajaknya lagi.

"Gue gak mau, Sam."

"Terus Lo maunya apa? Sorry ya gue gak tau apa yang cewek suka," balas cowok itu lalu tertunduk lesu. "Maaf ya, Nan. Gue gak berpengalaman, gue baru pertama kali pacaran jadi gue gak tau harus ngapain."

"Bukannya gue gak suka. Gue emang males keluar aja, Sam," ujar Nanda menjelaskan. "Gue juga baru pertama kali pacaran. Sorry kalo gue ribet orangnya," balas gadis itu kemudian.

"Masa sih Lo baru pertama kali?" tanya Samuel tak menyangka. Nanda hanya membalas dengan anggukan. "Oke gak apa-apa, nanti gue berguru sama Kesya. Kan mantannya banyak," selorohnya, kemudian terkekeh pelan.

Nanda menggeleng-gelengkan kepalanya heran mendengar ucapan Samuel itu. Meskipun kini Samuel sudah memiliki dirinya sebagai pasangan kekasih ternyata laki-laki itu masih saja berusaha untuk memperjuangkan hubungan mereka.

__••__

Asik makin hari makin uwu aja mereka berdua 👆🏻😱

Author jadi iri
Kasian nasib jomblay 😖😩

Oke next terus bestie
jangan lupa bintangnya 🤩

ACDP2 (Antara Cinta dan Persahabatan 2) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang