Prolog

239K 18.3K 4.5K
                                    

Hay semua, ini cerita kedua dari saya. Mudahan kalian suka ya❤️

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu oke😉

Selamat membaca 🌈

____________________________________

" ahhhhhh gue gak lihat,  sumpah! Gue gak lihat. " Pekik gadis cantik yang menutup matanya di depan leptop nya yang saat ini menayangkan konser BTS yang di mana Jimin sedang mengangkat bajunya hingga munculah roti sobek yang merupakan kegemaran para kaum hawa.

Meskipun berteriak seperti itu, tapi matanya masih saja mengintip di sela-sela jari nya.

" Gue gak mau tau, lo pokoknya harus jadi suami gue. Lo udah buat mata polos gue ternodai huwaaaaaaaa " histeris gadis cantik itu.

BRAKKKK

Pintu kamar tiba-tiba di buka dengan kasar oleh pria tampan yang saat ini sedang menyengir lebar saat di tatap tajam oleh sang pemilik kamar.

" Heheheh sorry dek, lo di panggil makan sama mommy. " Ucap pemuda tampan tersebut.

" Abang ngagetin tau nggak! Iya nanti Bi turun Bi mau mandi dulu. " Jawab gadis itu.

" Ya udah, yang cepat ya. " Ujar pria itu lalu pergi meninggalkan kamar.

Gadis cantik itu tak lain adalah Bianca Raveana Frisciolar, yang sering di panggil Bi atau Bia oleh teman-temannya sedangakan pemuda tadi yang memanggilnya merupakan kakak ketiga nya bernama Varel Nicholas Frisciolar.

Setelah melihat sang abang telah pergi, Bianca dengan cepat bangkit dari duduknya menuju kamar mandi karena saat ini perutnya juga sudah berdemo sedari tadi.

Meninggalkan kamarnya yang dipenuhi oleh koleksi foto-foto cogan, yang mana semuanya menampilkan roti sobek mereka.

Saat ini Bianca sedang mandi sembari bernyanyi gembira, ia merupakan tipe wanita jika mandi pasti selalu bernyanyi karena menurutnya itu akan menghilangkan stres.

Saat merasa semuanya telah selesai, Bianca dengan semangat berjalan untuk mengambil handuknya yang di gantung di seberang sana.

Saat berjalan mungkin karena kurang hati-hati atau lantainya yang licin, Bianca langsung terpeleset.

Karena kaget, Bianca tak dapat mengimbangi tubuhnya, hingga ia terjatuh keras dan kepalanya membentur lantai keramik hingga pecah.

Darah pun mulai mengalir deras di kepala Bianca, Bianca sudah tidak dapat menahan kesadarannya hingga saat ia memejamkan matanya mulutnya bergumam sesuatu.

" Gue laper " gumam Bianca pelan.

*****

Suasana gaduh terjadi di sebuah toko roti yang nampak kuno, semua orang sedang menyaksikan seorang pemilik toko roti ini yang sedang memarahi seorang pengemis dan memukulnya hingga keras.

Sudah tiga puluh menit, pengemis itu pingsan tapi tidak ada tanda-tanda pemilik toko roti tersebut berhenti memukulinya.

Dan sampai pada akhirnya mata pengemis itu sedikit demi sedikit mulai terbuka, saat matanya terbuka sempurna mimik wajahnya tampak terkejut.

Saat ingin bergerak, ia merasa kesakitan di seluruh tubuhnya.

" Shhhhh " ringis gadis yang berpenampilan sangat kotor.

" Ouhh akhirnya kau sudah sadar ha! Terima ini, karena kau sudah berani mencuri roti di toko ku. " Ucap seorang wanita gemuk yang terus mencambuk dengan keras.

" ARHHGGGG SAKIT, SIAPA ANDA BERANI-BERANINYA MEMUKUL SAYA HA! " teriak gadis pengemis itu kesakitan.

Gadis pengemis tersebut adalah Bianca Raveana Frisciolar, setelah kecelakaan yang ia alami di kamar mandi waktu itu.

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang