40.

52.2K 9.6K 5.5K
                                    

Haeyoo guys, apa kabar hari ini?

Cerita Bianca up lagi nih!

Sebelum baca usahakan vote terlebih dahulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran dimohon untuk hati-hati dalam membaca 🌚

HAPPY READING ❤️

__________________________________

Rapat sudah selesai, semua orang langsung membubarkan dirinya masing-masing dan kembali ke kediaman mereka.

Saat ini Duke Oliver sedang berjalan untuk pulang ke mansion nya, diikuti oleh panglima Stive di belakang nya.

"Duke, apa kita akan langsung pulang?" Tanya panglima Stive.

"Hmm." Jawab Duke Oliver.

Saat ini Duke Oliver memutuskan untuk melewati taman istana, jika ia melewati jalan biasanya besar kemungkinan ia akan bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan dan itu akan menghambat nya ke mansion.

Duke Oliver takut, jika Bianca sudah pulang dia tak di mansion menyambutnya. Pasti Bianca akan marah padanya, maka dari itu Duke Oliver sering menunggu Bianca di depan gerbang mansion nya.

Dan Duke Oliver pun mulai berjalan dengan cepat, tapi tiba-tiba saja langkahnya berhenti pada saat mendengar suara yang sudah lama ia rindukan.

Panglima Stive, yang melihat Duke Oliver tiba-tiba berhenti pun. Ikut mengentikan langkahnya juga.

"Ada apa Duke?" Tanya panglima Stive.

"Apa kau mendengarnya?"

"De-dengar apa Duke?"

Duke Oliver merasa panglima Stive tidak mendengarnya, tapi tadi ia jelas-jelas mendengar suara teriakan itu.

Entah mengapa hati Duke Oliver sekarang merasa khawatir, bahkan dahi Duke Oliver mulai mengeluarkan keringat dingin.

Tadi ia dengan jelas mendengar suara teriakan Bianca, gadis yang sangat ia cintai itu.

Tapi mengapa Bianca berada di istana? Pikiran-pikiran negatif pun mulai keluar di kepala Duke Oliver, dengan keras Duke Oliver menggeleng kan kepalanya.

Karena tidak ingin membuat ia berpikiran buruk tentang Bianca, dengan cepat Duke Oliver melangkahkan kakinya memasuki taman istana di mana tempat asal suara itu tadi berasal.

Panglima Stive hanya bisa mengikuti Duke Oliver langsung dari belakang.

Di sepanjang jalan, Duke Oliver terus berdoa agar firasatnya tadi tidaklah nyata.

Tapi sepertinya nasib tidak berpihak kepada Duke Oliver saat ini, karena baru saja kakinya memasuki halaman taman istana matanya sudah terlebih dahulu menangkap gadis cantik yang saat ini sedang tertawa lepas dengan pria di depannya.

DEGGGG

jantung Duke Oliver rasanya berhenti berdetak, bagaimana tidak! di depan matanya sendiri ia melihat Bianca yang saat ini sedang tersenyum manis bersama jenderal Jerome.

Sedangkan panglima Stive, yang melihat itu langsung mengedipkan matanya berulang kali. Bahkan dengan kasar ia menggosok matanya, berharap ini hanyalah halusinasi nya seorang.

Tapi semua itu tidak berhasil, bahkan sekarang ia dengan jelas melihat Bianca yang saat ini dengan berani mencubit pipi jenderal Jerome.

Melihat itu, panglima Stive langsung melihat Duke Oliver di sampingnya.

"Du-Duke."

Wajah Duke Oliver saat ini sudah memerah padam, bahkan rahang pria itu sudah mengeras dengan urat-urat leher yang sudah terlihat jelas.

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang