50.

55.1K 9.8K 3.6K
                                    

Haeyooo guys, apa kabar hari ini?

Cerita Bianca up lagi nih!

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca 🌚

HAPPY READING ❤️

____________________________________

"Mengapa orang-orang menyebut mu janda beranak satu?" Tanya Duke Oliver serius.

Ditanya seperti itupun, Bianca langsung terdiam.

Teo sudah Bianca anggap putranya sendiri, dalam empat tahun ini tidak ada sekalipun Bianca berfikir bahwa Teo merupakan hadiah dari sistem untuknya.

Bianca menganggap Teo lebih dari sekedar putranya, Teo itu teman sekaligus anugerah terindah yang Bianca terima. Jika suatu saat semua orang meninggalkan Bianca, setidaknya Teo masih ada bersama Bianca.

"Karena saya mempunyai anak berumur empat tahun." Jawab Bianca semangat.

DEGGGG

Duke Oliver menatap Bianca kecewa,  jika Bianca sudah memiliki anak berarti Bianca sudah menikah dan tidak sendirian lagi.

Memikirkan itu Duke Oliver tersenyum kecut, padahal ia sudah menunggu Bianca selama bertahun-tahun begini. Tapi ternyata...

Hati Duke Oliver rasanya sangat sakit, dengan cepat Duke Oliver menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin Bianca melihatnya mengeluarkan air mata.

"Apa kau sudah menikah? Dan memiliki suami?" Tanya Duke Oliver pelan.

Bianca yang melihat Duke Oliver menundukkan kepalanya, dengan pelan Bianca ikut menundukkan kepalanya untuk mengintip Duke Oliver.

Dan betapa terkejutnya ia melihat pria tampannya saat ini, sedang mengeluarkan air mata.

"OMG! Duke nangis? Demi apa woy! Gue kira pria datar kek gini gak punya penampungan air mata anjir." Kaget Bianca.

"Memangnya cuma wanita yang bisa menangis tuan? Seorang pria memang terkenal kuat, tapi mengenai perasaan pria sama halnya dengan wanita. Jika Duke Oliver yang sependiam dan sedatar ini bisa menangis seperti itu, percayalah tuan anda sangat berarti bagi Duke Oliver.

"Berarti aku sangat berarti gitu bagi Duke?" Balas Bianca yang sudah mulai melayang.

"Sebenarnya saya malu untuk mengakui ini tuan, karena bagaimanapun Duke Oliver merupakan pria terhormat. Dan bagaimana bisa pria terhormat ini menangis hanya karena gadis mesum seperti anda."

"Aduh sistem udah gak usah berbelit-belit, tinggal bilang ya atau tidak!"

"Iya tuan, anda sangat berharga bagi Duke Oliver. Bahkan bukan hanya Duke Oliver, keempat pria lainnya juga menganggap anda sangat berharga bagi kehidupan mereka."

Mendengar itu Bianca langsung berbinar bahagia, dengan cepat Bianca mengangkat dagu Duke Oliver dan dengan lembut Bianca menghapus air mata pria tampannya itu.

Duke Oliver menatap sedih Bianca, yang saat ini sedang tersenyum manis di depannya.

"Saya belum menikah, tapi saya sudah mempunyai suami."

"Ehh maksudnya calon suami." Ralat Bianca sambil tersenyum lebar.

"Si-siapa?" Tanya Duke Oliver polos.

Melihat Duke Oliver saat ini, Bianca sangat gemas. Bagaimana tidak, sekarang Duke Oliver menatap Bianca dengan wajah memerah, disertai mata yang masih berkaca-kaca.

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang