48.

53.5K 9.8K 6.3K
                                    

Haeyoo guys, apa kabar hari ini?

Cerita Bianca up lagi nih!

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca 🌚

HAPPY READING ❤️

_____________________________________

Pagi pun menjelang, Bianca saat ini sedang bersemangat membereskan segala peralatan rumahnya untuk di masukkan kembali ke kantung ajaib milik nya.

Sedangkan Teo saat ini juga tak kalah sibuknya, ia dan para sahabatnya saat ini sedang menyusun strategi agar Jamal bisa bertemu dengan saudaranya yang di ketahui sudah berpisah bertahun-tahun lamanya.

"Sebentar lagi mom akan bawa kita ke ibukota benua timur, pokoknya kita harus mempertemukan Jamal dan saudaranya. Kasihan Jamal, setiap hari merasa sedih." Ucap Teo serius.

"Grhhhhh grhhhhh grhhhhhh?" Tanya Bambang.

"Jamal tau, kata Jamal saudaranya di rawat sama orang yang kuat dan terkenal." Jawab Teo.

"Auuuuuuuuuuu." Setuju Jamal.

"Tssssttttt tstttttt tssssssstt." Ucap Agus

"Kamu benar Gus, nanti kita sama-sama akan membantu Jamal."

Dan masih banyak lagi pembicaraan antara Teo dan sahabatnya, sampai tiba-tiba Bianca datang dan mengagetkan mereka.

"Teo kecil, kamu udah siapin semua keperluan kamu kan sayang?" Teriak Bianca keras sambil berjalan tempat Teo.

Agus yang melihat Bianca berjalan ketempat mereka, dengan cepat Agus menyembunyikan tubuhnya di belakang Udin.

"Rwarrrrr?" Tanya Udin.

"Tsssssssst."

Udin mendengar itu hanya mengangguk.

"Udah mom, Teo udah masukin semuanya di cincin ini." Jawab Teo ceria.

Teo memandang mommynya dari atas sampai bawah, bocah kecil itu mengernyit heran melihat penampilan mommy nya sekarang.

Mommynya sekarang sangat cantik, tapi Teo tidak suka melihat mommy seperti ini. Mommynya pasti nanti jadi perhatian para lelaki lain, dan Teo tidak suka itu.

Gaun hitam yang di kenakan Bianca, itu membuat tubuh Bianca semakin bersinar terang.

Di tambah rambut lurusnya yang ia urai, di lengkapi oleh make up tipis yang membuat wajah Bianca semakin cantik.

"Mom kenapa menggunakan gaun seperti ini?" Tanya Teo melipat tangannya di dada.

"Memangnya kenapa sayang? Jelek ya?" Tanya Bianca sambil melihat penampilannya sendiri.

"Cantik, tapi kenapa harus gaun in.."

"Sudahlah sayang, ini sudah mulai siang dan waktu yang tepat untuk kita pergi. Keperluan kamu semuanya sudah siapkan?" Potong Bianca.

Bianca dengan buru-buru memotong ucapan Teo, karena jika tidak Teo pasti akan mengamuk dan menyuruh Bianca untuk mengganti pakaiannya.

"Sudah mom." Jawab Teo cepat.

Mendengar jawaban Teo, Bianca menghembuskan nafas lega dan dengan cepat Bianca mengabsen sahabat-sahabat Teo yang saat ini juga menatapnya polos.

"Bambang, Budi, Udin, Jamal, hmmm kok kurang! Agus mana? " Tanya Bianca.

"Grhhhhhhhhh." Jawab Budi.

"Agus lagi sembunyi di belakang Udin mom." Jawab Teo.

Mendengar itu Bianca menghela nafas gusar, Bianca dengan pelan menarik nafas dan mengembuskan nya pelan-pelan.

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang