Transmigrasi Bianca [END]

35.

Haeyoo guys, apa kabar hari ini?

Cerita Bianca up lagi nih!

Sebelum baca, usahakan vote terlebih dahulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran dimohon untuk hati-hati dalam membaca 🌚

HAPPY READING ❤️

___________________________________

"YEAYYYY DI MANJA SUAMI KEDUA!"

kaisar Ricolas langsung melepas pelukannya dari Bianca, dan langsung menatap gadis itu tajam.

"Berhenti mengatakan saya suami keduamu!" Tekan kaisar Ricolas.

"Lah kenapa kaisar, kan kaisar memang kedua yang pertama itu jenderal Jerome." Ucap Bianca tanpa rasa bersalah.

Tangan kaisar Ricolas mengepal erat.

"Saya tidak ingin menjadi suami keduamu."

Kaisar Ricolas merasa Bianca ini sudah kehilangan kewarasan nya, dia adalah kaisar yang paling di hormati di dunia ini. Dan bisa-bisa nya, gadis ini mau menjadikan seorang kaisar menjadi suami kedua.

Di dunia ini, memang tidak ada larangan untuk memiliki selir dan membuat Harem. Tapi, itu hanya di lakukan oleh kaum pria. Dan selama ini belum ada istilah seorang wanita membuka Harem.

Karena memang di jaman ini, semua orang menganggap wanita adalah makhluk lemah. Yang hanya digunakan, sebagai pemuas nafsu.

Kaisar Ricolas, hanya ingin menjadi suami pertama Bianca! Dan satu-satunya suami Bianca, tiada istilah harus bagi membagi.

"Ayolah kaisar, walaupun anda kedua tapi anda selalu dihati kok."

Mendengar itu, kemarahan kaisar benar-benar meluap.

"SAYA TIDAK MAU JADI YANG KEDUA!" Marah kaisar Ricolas lalu pergi meninggalkan Bianca.

Kaisar Ricolas berjalan cepat, berharap Bianca mau membujuknya.

Tapi, sampai di depan pintu. Bianca sama sekali tidak mengentikan langkahnya, dengan marah kaisar Ricolas keluar dari kamar Bianca.

Sedangkan Bianca, hanya bisa menghela nafas gusar. Sepertinya ia butuh perjuangan yang lebih keras, agar kaisar mau di duakan.

"Tidak ada kata menyerah untuk mendapatkan cogan!" Tekad Bianca.

"Tuan, anda tidak membujuk kaisar Ricolas?"

"Mau lah sistem, tapi nanti dulu. Karena ada sesuatu yang penting yang harus ku lakukan." Jawab Bianca.

"Apa itu tuan?"

"Membasmi bibit-bibit pelakor."

"Ouhh saya mengerti tuan."

Bianca tersenyum manis, dan langsung keluar dari kamarnya untuk melakukan sesuatu.

****

Berbeda dengan kaisar Ricolas, yang saat ini sedang duduk di ruangan nya sambil menunggu kedatangan Bianca.

"Apa dia sudah datang?" Tanya kaisar Ricolas pada Aland.

"Belum yang mulia."

Mendengar itu, lagi-lagi kaisar Ricolas melihat kearah pintu.

Aland yang melihat tindakan kaisar Ricolas heran, sebenarnya apa yang kaisar tunggu sejak tadi?

Kaisar Ricolas menggeram marah, karena Bianca tak kunjung datang untuk membujuknya.