11.

89.8K 12.8K 963
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran, dimohon kehati-hatian nya dalam membaca 🌚
___________________________________

Bianca menatap William datar, saat ini mereka sudah di depan sebuah mansion besar milik William.  Bukannya membawa Bianca ke sebuah restoran, William memilih membawa Bianca ke mansion nya.

" Apa maksudnya ini? " Tanya Bianca datar.

William mendengar itu, hanya menyengir lebar.

" Bi, makanan luar itu tidak sehat. Lebih baik makan di mansion ku, karena semua makanan di sana di masak oleh koki profesional dan pastinya kamu akan puas. " Jawab William

" Aku tau niat mu baik, tapi bagaimana reaksi para selir mu itu jika melihat ku ha? Aku sudah lelah menghadapi keributan, saat ini aku hanya ingin beristirahat. " Ucap Bianca.

" Kamu tenang saja ya, urusan mereka biar aku yang urus. " Balas William.

" Baiklah, tapi kamu harus janji. " Ucap Bianca.

" Iya, kamu tenang saja. " Jawab William lembut.

Bianca hanya mengangguk singka.

" Ayo masuk. " Ajak William sambil memegang tangan Bianca.

Baru satu langkah mereka memasuki kawasan mansion William, mereka sudah di sambut dengan suara teriakan wanita-wanita yang berlarian ke arah William.

" Tuanku, anda dari mana saja. Bukannya hari ini anda sudah berjanji akan menemui ku. " Ucap seorang wanita dengan suara lembut dan menggoda serta berpenampilan sangat terbuka hingga dadanya hampir terbuka semuanya.

" Lo salah masuk kandang Bi. " Batin Bianca miris.

William mendengar itu, langsung menatap Bianca tak enak. Yang di balas tatapan tajam dari Bianca.

Para selir William, yang melihat tuan mereka membawa seorang wanita langsung menggeram marah. Sudah cukup mereka bersaing dengan 98 selir William sekarang harus tambah satu lagi. Mereka tidak akan menerima itu.

" Tuanku, siapakah dia? "

" Tuan, kapan anda akan mendatangi kamar saya. "

" Tuan ku, bagaimana malam ini kita menghabiskan malam bersama. Saya sudah menyiapkan segala keperluan anda. "

" Heyy! Malam ini saya lah yang akan bersama tuan. "

" Tidak, tuan malam ini harus bersamaku. "

" Tuann "

" Tuan "

Dll.

Oke cukup sudah! kepala Bianca rasanya sudah mau meledak mendengar ocehan ke 98 selir William.

Dengan kasar Bianca menghempaskan tangannya, hingga genggaman tangan William terlepas.

" Kau usir mereka semuanya, atau aku yang akan pergi dari sini. " Ancam Bianca.

William mendengar itu, langsung menggeleng keras. Jika sampai ia membiarkan Bianca pergi, ia takut Bianca bisa bertemu dengan jenderal itu lagi.

" MAXXXXX " Teriak William keras.

" Salam marquess, ada yang bisa saya bantu? " Hormat Max yang merupakan tangan kanan William di mansion ini.

" Usir semua wanita ini, jangan sampai menginjak kan kakinya di mansion ini lagi. " Perintah William.

" Baik marquess " ucap Max.

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang