31.

62K 10.5K 3.9K
                                    

Haeyoo semuanya, apa kabar hari ini?

Cerita Bianca up lagi nih!

Sebelum baca, usahakan vote terlebih dahulu ya 🌟

Banyak typo bersebaran, dimohon untuk hati-hati dalam membaca 🌚

HAPPY READING ❤️

__________________________________

"Pe-penyihir agung?" Ucap Bianca gugup.

Felix yang melihat wanita di depannya ini juga tak kalah terkejut, bagaimana bisa menara sihir yang ia jaga seketat mungkin bisa kecolongan seperti ini.

Tapi keterkejutan nya itu tidak bertahan lama, karena melihat gadis yang pernah ia temui sekali sewaktu festival lampion.

Felix memandangi tubuh Bianca dari atas, sampai bawah.

Bianca saat ini sudah benar-benar tidak bisa menahan dirinya, bagaimana tidak penyihir agung Felix sedang berdiri di depannya hanya menggunakan handuk tebal di pinggangnya hingga tertampaklah roti sobek yang bersusun itu di depan wajah Bianca.

Melihat Bianca menatap tubuhnya seperti itu, Felix tersenyum licik. Dengan cepat Felix melepaskan pedangnya dari leher Bianca, dan langsung mendekatkan dirinya dengan Bianca hingga tubuh Bianca sudah menempel sempurna dengan tembok.

"Anjir! Apa yang mau penyihir ini lakukan woy!" Batin Bianca was-was.

Setelah tubuh Bianca tertempel sempurna pada tembok, Felix mendekatkan tubuhnya dengan Bianca sehingga wajahnya dan wajah Bianca saat ini sudah tinggal beberapa centi saja.

"Tertarik dengan tubuhku nona?" Bisik Felix tepat di telinga Bianca.

Merasa hembusan nafas Felix di lehernya, Bianca langsung merinding.

"Ti-tidak tuan. Ehhh maksudnya saya tertarik sangat tertarik dengan tubuh anda hehe." Ucap Bianca cepat.

Mendengar itu, Felix sangat terkejut. Ia pikir gadis ini akan malu-malu mengakuinya, tapi lihatlah sekarang dengan semangat gadis ini mengakui kemolekan tubuhnya.

Dengan cepat Felix menatap mata Bianca, yang di balas tatapan berbinar kagum dari Bianca.

"Apa yang nona sukai dari tubuh saya?" Tanya Felix di depan wajah Bianca.

Bianca mendengar itu tersenyum licik, hohoho apakah penyihir ini mau menggoda nya? Tapi sayang godaan penyihir agung terlalu kuno.

"Mari kita tunjukkan bagaimana cara menggoda yang lebih ekstrim xixixi." Batin Bianca.

Bianca tersenyum manis kepada Felix, tak tinggal diam tangan Bianca langsung mengelus lembut wajah tampan di depannya itu.

"Apa anda sangat ingin mengetahui tuan?" Bisik Bianca pelan.

"Ya, beri tahu saya." Jawab Felix pelan sambil mengambil sedikit rambut panjang Bianca dan langsung mencium rakus aroma nya.

Senyuman manis terbit di bibir Bianca.

"Bagiamana jika saya mengatakan, bahwa saya menyukai ini tuan?" Tanya Bianca sambil mengelus lembut perut kotak-kotak Felix.

Mendengar itu, Felix langsung menatap wajah Bianca dalam.

"Kalau begitu, ini sekarang milik anda nona." Jawab Felix.

"Benarkah? Tapi, bukan ini saja yang saya sukai." Ucap Bianca cemberut, sambil mengelus dada bidang Felix.

Mendengar itu, Felix langsung merengkuh pinggang Bianca erat. Hingga tubuhnya dan Bianca saat ini sudah menempel sempurna.

"Kalau begitu, katakan apa saja yang anda sukai."

Transmigrasi Bianca [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang