Neville's Will

950 117 46
                                    

Halo guys, aku tahu kekhawatiran kalian. Tapi mohon sabar ya dengan story line. Aku gak niat bikin story receh. Percayalah Harry ama Snape ketemu lagi kok.

Tujuh hari sudah berlalu sejak Pertempuran di Hogwarts. Orang-orang yang gugur sudah dimakamkan. Beberapa masih disemayamkan di rumah duka. Ada juga yang dibawa ke negara asal mereka.

Draco termasuk orang yang dengan berat hati memakamkan suaminya pada hari kedua kematiannya. Luka Neville terlalu parah dan cepat membusuk. Perias mayat sulit menutupinya. Agar Draco berhenti meratap di sisi peti suaminya, keluarga Malfoy memutuskan untuk segera memakamkannya. 

Augusta Longbottom, nenek Neville, tetap mendatangi pemakaman cucu satu-satunya itu. Walau di masa terakhir hidup Neville, dia dan neneknya tidak dalam hubungan baik setelah Neville memutuskan menikah muda dengan Draco Malfoy. Tidak hanya itu, Neville juga dengan sukarela menjadi bagian dari pengikut Dark Lord. Bertentangan dengan keluarganya. Kala itu Augusta sangat marah dan mengatainya anak durhaka. Karena kedua orang tua Neville telah berjuang mati-matian melawan death eater sampai setengah hidup dirawat di St.Mungo. Anaknya malah menjadi bagian dari mereka.

Augusta tidak tinggal lama di pemakaman. Dia tidak sanggup melihat satu-satunya penerus Longbottom ditimbun tanah, memupuskan garis keluarga utama Longbottom. Dia juga muak berdiri bersama keluarga Malfoy. Termasuk Dark Lord yang mengejutkan dengan memberikan penghormatan terakhir pada Neville. Dia berdiri di sebelah Harry Potter seperti kedua leader yang sedang membuat impresi kalau mereka tidak akan bertarung lagi. Agak dibelakang Harry Potter ada gadis Lovegood. Salah satu teman Neville yang Augusta kenal.

Draco hanya bisa memeluk foto Neville dengan tatapan sendu saat tanah mulai diuruk. Kulitnya sudah semakin pucat. Kantong matanya juga tebal. Belum lagi rambut platinumnya yang kusam. Draco tidak peduli lagi imej Malfoy. Dia hanya ingin ikut berbaring di dalam peti itu bersama Neville. Tapi orang tuanya tidak akan membiarkannya.  Ibunya bahkan terus memegangi lengan Draco dengan kuat. Khawatir dia melakukan sesuatu berbahaya.

Terhitung hari ketujuh setelah kematian Neville, Draco dipanggil ke Gringgots untuk mendengar pembacaan surat wasiat Neville. Dia semakin sedih saat mendapat surat panggilan. Dia tidak menyangka Neville menyiapkan surat wasiat sebelum pertempuran terakhir di Hogwarts. Berarti saat itu dia sudah bersiap untuk tidak pulang dengan selamat. Neville bahkan terlalu muda untuk membuat surat wasiat. Namun karena dia kepala keluarga sekaligus memegang nama sacred wizard familly, dia bisa melakukannya walau masih muda.

Draco datang bersama Lucius. Dia diarahkan ke dalam sebuah ruangan polos oleh goblin. Ada beberapa deret kursi yang di susun perbaris. Draco memilih duduk di baris paling depan. Pembacaan wasiat di Gringgots biasanya mengundang orang-orang yang tertulis dalam wasiat. Dia sedikit penasaran siapa saja yang datang.

Tidak lama masuk Dark Lord dan Harry Potter. Keduanya cukup sibuk akhir-akhir ini dan sering terlihat bersama. Setelah artikel tentang kebenaran dibalik topeng Dumbledore di muat, semua orang yang terkait dengan Dumbledore diperiksa. Termasuk Gringgots yang kewalahan karena harus audit besar-besaran pada akun Dumbledore dan akun-akun lainnya yang diambil alih Dumbledore, baik karena mereka masih dibawah umur atau karena keturunan aslinya ada tapi tidak tahu mereka punya akun di bank. Penggelapan uang atas nama kubu putih dengan nominal besar dan tanpa persetujuan pemilik. Akun itu termasuk akun Black dan Potter. Dua nama keluarga sacred family yang sekarang dipegang oleh Harry Potter.

Selain itu masalah antek-antek Dumbledore. Hermione Granger dan Ron Weasley yang terkait kasus pembunuhan berencana terhadap temannya sendiri Harry Potter. Mereka akan diadili di pengadilan sihir dengan memori Neville sebagai barang bukti. Ancaman hukuman seumur hidup menanti. Anggota Order of Phoenix lainnya sedang diperiksa terkait kejahatan Dumbledore yang lain seperti penyalahgunaan akun bank dan kursi vote di Wizengamot, kelalaian dalam menangani anak-anak dibawah umur, pembiaran penyihir minor di keluarga abusif dan berbagai kejahatan lain yang panjang listnya. Ada yang mengakui perbuatannya demi mendapat keringanan hukuman. Sisanya hanya bisa berteriak-teriak kalau mereka dijebak. Draco tidak terlalu mengikuti perkaranya karena dia masih dalam suasana berkabung.

Dungeon BatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang