So karena sepertinya banyak yang tidak setuju ada adegan nista snape x voldy. Jadi ga w bikin. Jujur w ngakak baca komenan kalian guys. Kalian pada sensi sama idung ya.
Suara mantra alarm dari tongkat hitam Snape membuat dia membuka matanya. Mata hitamnya menerawang tempat asing di hadapannya. Ornamen ular tertangkap oleh matanya, seketika ingatan tentang kejadian semalam berputar di otaknya.
"Ayo kita lanjutkan yang sebelumnya.."
"My Lord"
"Tom, untuk malam ini kau hanya perlu memanggilku dengan nama itu. Aku akan memuaskanmu"
Snape menoleh ke sampingnya. Dia mendapati Tuannya yang masih memejamkan mata. Pelan-pelan Snape bangun dan turun dari tempat tidur . Berusaha sepelan mungkin agar tidak membangunkan tuannya. Baju-baju yang berserakan di lantai dia ambil. Kakinya melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Guyuran air dingin menjadi pilihannya. Padahal ini masih musim dingin, tapi dia tidak peduli. Seakan-akan menghukum dirinya sendiri. Snape memejamkan mata di bawah guyuran air dingin itu. Masih tercetak jelas ingatan aktivitas semalam. Perlahan dia berkonsentrasi memasukkan ingatan itu ke dalam box dalam ruang pikirannya. Lalu disimpan rapat dan diletakkan jauh di belakang, bersama tumpukan memori yang ingin dia hilangkan tapi tidak bisa. Saat tubuhnya dirasa terlalu dingin, dia akhirnya keluar dari bawah shower.
Snape mencuci wajahnya di depan westafle (gimana sih nulisnya). Dia menatap pantulan wajahnya di cermin. Di sana terpantul wajah tirus yang pucat dengan kantung mata besar dan menghitam. Hidung besar yang jelek dan bibir yang pecah-pecah. Sepanjang leher dan dadanya terdapat bercak keunguan. Sebelum datang ke sini Snape sempat memakai glamour untuk menutupi hasil akrivitasnya bersama Harry. Tapi sekarang tanda-tanda kecil yang dibuat Harry sudah digantikan dengan tanda dari orang lain yang lebih banyak dan lebih besar. Bahkan ada tanda bekas gigitan di dadanya.
'Maafkan aku Harry'
.........................................................................................................................................................
Snape kembali ke kamar tuannya. Dress robe hitam mengajarnya sudah dia kenakan rapi.
"Kau sudah bangun Severus? Dan kau sudah mandi hmm... siapa yang mengizinkanmu untuk turun dari tempat tidur?"
Voldemort masih duduk di tempat tidur. Selimutnya tersingkap menampilkan dada putih berotot miliknya. Sama halnya dengan Snape, di tubuhnya juga ada bercak ungu, walau tidak banyak. Dia melipat tangannya di dada dan memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang merajuk.
"Maafkan saya My Lord. Saya tak ingin mengganggu tidur Anda."
"Huft, seharusnya kau bangunkan aku agar kita bisa mandi bersama."
"Sekali lagi maafkan saya." kata Snape sambil membungkuk dalam.
"Sudahlah... aku lapar. Ayo kita sarapan. Kau sudah rapi saja seperti itu, burur-buru sekali."
"Maaf, saya hanya khawatir Dumbledore mulai curiga kalau saya terlalu lama tidak kembali ke Hogwarts. Jadi saya bersiap-siap saja."
"Aish, benar juga. Pak tua itu memang menyebalkan. Tapi setidaknya kita sarapan dulu. Tak akan sempat kalau aku mandi dulu. Kau gendong aku ke ruang makan!"
Dengan manjanya Dark Lord merentangkan tangannya. Snape tahu bahwa Dark Lord belum berpakaian sama sekali. Jadi dia berinisiatif mengambilkan jubah tidur hitam kebesaran milik tuannnya. Dia membantunya berpakaian dan menggendongnya ke ruang makan. Dark Lord yang di perlakukan lembut seperti itu berusaha menahan wajahnya yang mulai memanas. Dia tak pernah diberi perhatian seperti ini sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Bat
Fiksi PenggemarWarning Yaoi/Boyxboy. Severus Snape X Harry Potter. Snarry. Summary: Oh Merlin! Cobaan apalagi yang kau berikan padaku. Dosa apa yang kulakukan hingga kau menjadikan anak dari musuh bebeuyutanku sebagai mate-ku. Well, banyak.