Fever

4.5K 391 78
                                    


Snape diam dan mencoba mencerna kata-kata Pomfrey. "Aku tidak tahu Potter memiliki creature inheritance"

"Aku juga tidak tahu, di garis keturunan Potter seharusnya tidak ada."

Aroma vanilla yang lezat menimpa hidung Snape. Dia menoleh pada sumber suara yang terus bergerak gelisah dan mengerang frustasi di tempat tidur. Snape mendekati Harry dan mengelus pipinya. Erangan itu berubah menjadi rintihan kecil. Harry mengusap pipinya pada tangan besar Snape, dia terlihat lebih tenang. Poppy yang masih bingung hanya diam di ujung tempat tidur sambil memperhatikan.

"Katakan Poppy, apa creature inheritance-nya"

"Severus"

Poppy memperhatikan Snape. Setiap gerakan tangan Snape yang masih mengelus pipi kemerahan Harry dengan ibu jarinya. Bagaimana bahu Snape yang terlihat rileks. Tatapan mata potion master yang melembut melihat pasien barunya ini. Poppy merasa senang, tapi juga khawatir. Jika ini seperti yang ada di pikirannya, hubungan guru-murid ini akan berbahaya jika tercium pihak yang berwenang. Poppy menjilat bibir bawahnya sebelum menjawab.

"Harry seorang incubus, Severus."

Severus Snape tidak pernah merasa napasnya tercekat. Well, mungkin itu berlebihan tapi Severus Snape tercekat napasnya. Bagaimana dia tidak kaget mendengar salah satu murid yang paling sering membuatnya moodnya jelek (hanya karena wajahnya mirip James) memiliki creature inheritance. Tak hanya itu, creature inheritance milik anak mantan cinta pertamanya itu adalah makhluk paling terkenal dengan seksual aktivitasnya. Seorang Harry Potter, incubus, Merlin! kejahatan apa yang dia lakukan di masa lalu hingga dia harus menghadapi ini.

"Kau tidak apa-apa, Severus?"

"Ya..aku hanya..tidak memprediksikannya."

Mereka diam cukup lama. Snape yang sekarang sudah berhenti mengelus pipi Harry hanya diam di samping tempat tidur. Matanya menerawang sambil berpikir. Aroma manis yang ditemuinya saat hari welcoming feast berasal dari Harry. Tapi aroma itu terlalu inosen untuk makhluk seperti incubus. Bisa juga karena Harry mate-nya, dia jadi suka aroma itu.

"Severus?"

Snape hanya menoleh pada Poppy.

"Apa yang sebaiknya kita lakukan? maksudku, seharusnya aku mengabarkan hal ini pada kepala sekolah. Tapi dengan apa yang sudah Albus lakukan pada Harry, aku jadi tidak yakin."

"Bisakah kita tidak memberitahunya?"

"Itu bisa saja, tapi hanya butuh waktu hingga Harry merasakan kebutuhan untuk berhubungan seks yang lebih dari orang normal sebayanya. Jika itu terjadi dan sampai menyebar, cepat atau lambat kepala sekolah akan tahu. Aku tak bisa terus menerus menutupinya."

Snape memutar otaknya berpikir. Apapun agar Harry bisa aman dari Headmaster maupun Dark Lord. Kenyataan kalau Potter adalah seorang incubus lebih berbahaya dari pada kenyataan dirinya seorang vampir. Anak itu bisa ditangkap dan dijadikan budak seks. 

"Apa benar-benar tak ada cara, Poppy?"

"Harry akan merasakan urgensi melakukan seks sekitar seminggu setelah bertransformasi. Seks adalah salah satu kebutuhan utama incubus. Sebagai incubus baru biasanya kebutuhan melakukan seks sangat tinggi, apalagi jika mereka tidak bisa mengontrolnya. Jika dia tidak melakukannya, lama-lama tubuhnya akan lemah. Itu juga bisa mempengaruhi sihirnya. Ditambah lagi kondisi tubuh Harry yang memang sudah buruk. Walaupun dengan nutrient potion sekalipun, dibutuhkan waktu berbulan-bulan hingga aku bisa menyatakannya sehat."

"Walaupun dia melakukan seks bergonta-ganti pasangan, incubus memiliki sistem imun sendiri yang membuatnya aman dari penyakit kelamin. Namun tidak untuk reputasinya. " lanjut Poppy.

Dungeon BatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang