Langit malam masih begitu gelap. Awan-awan tebal ikut berkumpul menciptakan keadaan yang lebih gelap. Awan-awan itu tidak terlihat akan menurunkan hujan, namun cukup tebal hingga membuat tak nyaman.
Dari dalam selubung awan, seekor makhluk fantastis bergerak mengepakan sayap. Ukurannya sangat besar dengan warna indah. Perpaduan warna hijau tosca, hijau gelap, ungu, merah muda, dan kuning cerah melingkupi setiap sisi tubuhnya. Sayap lebar perpaduan warna hijau itu mengepak membelah awan. Tiga orang penyihir manusia di punggungnya.
"Huwaaaaaaa......Harry, ini gilaaaaa." Teriak si rambut merah dengan wajah pucat.
"Hahaha, ini menyenangkan sekali."
Harry Potter tertawa. Wajahnya begitu bersemangat dengan bintang di matanya. Telinganya berdenging dengan suara angin. Rambut hitamnya terbang dengan liar. Seluruh tubuhnya bergetar dipenuhi energi kesenangan tiada tara. Perasaan ini seperti perasaan saat pertama kali menaiki Hippogriff. Sama seperti saat terbang bebas dengan sapu, namun dengan tingkat yang lebih luar biasa.
"Benarkan Hermione?" Harry berteriak sambil bertanya.
Sementara satu-satunya kawan perempuannya itu terlihat begitu fokus untuk berpegangan pada sisik makhluk yang di tungganginya. Makhluk gigantis yang tidak pernah dia bayangkan akan dia naiki. Mukanya pucat hampir ke biru karena takut. Terbang memang bukan elemennya.
"Fokus Harry! apa binatang ini benar tahu arah Hogwarts?"
Harry berbisik dengan bahasa parseltongue.
~my dear, Ress... Kau yakin ini arah ke Hogwartssss?~
~sss...yessaa...aksu perssnaaaahh kessssaaanaaaa ddeaaarrsss Harry....sss ....janhsssaaan ksaawaaatiiirsss ~
Harry mengangguk paham. Walau bahasa parseltongue makhluk ini lebih aneh dari yang lain, tapi Harry dapat menangkap artinya.
"Apa katanya Harry?" Tanya Hermione.
"Dia bilang pernah kesana. Jangan khawatir."
Mengingat kembali beberapa waktu lalu saat mereka masih memikirkan cara pergi ke Hogwarts dengan aman. Harry melihat ke arah ranselnya yang kotor. Ransel tua itu dia gunakan untuk berpergian selama beberapa bulan demi mencari Severus.
Ransel usang itu sebuah ransel tua yang dia temukan di tumpukan barang-barang peninggalan Sirius Black di Grimauld Place. Kelihatan sekali Sirius begitu menyukai bermain di dunia muggle. Ransel itu sedikit modis dan bagus untuk dibawa berpergian. Kelihatan kecil namun sebenarnya bisa memuat banyak hal. Sepertinya dulu Sirius sudah memberikan mantra perbesar ruang dan mantra meringankan pada ransel muggle itu. Harry menambahkan beberapa mantra perlindungan dan keamanan saat dia memakainya.
Sebenarnya bukan ransel tua itu yang utama. Isi ransel itu yang menyelamatkan mereka. Hal yang ada dalam kaleng yang dibawa Harry selama ini.
Beberapa bulan lalu Luna Lovegood mengirimkan sebuah paket melalui Dobby. Luna sangatlah pintar karena dia memilih menitipkan pada house elf agar tidak ada yang melacak keberadaannya.
Paket itu sangat mengejutkan bagi Harry. Sebuah kaleng berisi makhluk kecil yang cantik namun galak. Dia berdesis seperti ular dengan kepala berparuh seperti burung. Makhluk ini bisa bahasa parseltongue. Tapi bahasanya terdengar agak aneh di telinga parselmouthnya. Itu adalah sebuah occamy, makhluk fantastis yang terlihat seperti percampuran ular dan burung. Hanya sebuah catatan kecil yang diberikan oleh Luna.
'Semoga dapat membantumu Harry
(。•̀ᴗ-)✧'Saat itu Harry berpikir kegilaan macam apa yang dialami Luna sehingga mengirimkannya makhluk tersebut untuk dirawat. Dia bukan Hagrid. Dia juga sedang dalam keadaan yang cukup sulit dalam perjalanan mencari Severus. Tapi dia tetap mengambil dan membawanya. Percaya pada apapun pertimbangan teman Ravenclawnya itu. Lagipula occamy bukan makhluk yang sulit diurus. Makhluk itu makan serangga kecil seperti kecoak. Juga bisa mengecil sesuai sangkar. Harry juga menyadari kalau toples itu toples khusus dengan mantra agar makhluk itu bisa bernapas di dalamnya walau dalam keadaan tertutup. Kelihatannya Luna benar-benar berniat dalam memberinya hewan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Bat
FanficWarning Yaoi/Boyxboy. Severus Snape X Harry Potter. Snarry. Summary: Oh Merlin! Cobaan apalagi yang kau berikan padaku. Dosa apa yang kulakukan hingga kau menjadikan anak dari musuh bebeuyutanku sebagai mate-ku. Well, banyak.