"Yuk jadikan?" ucap Dewi selesai membereskan bukunya.Sesuai yang mereka bilang kemarin kalo hari ini akan pergi ke rumah Ria.
Keadaan kelas sudah cukup sepi karna bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Kelas mereka memang tipe bel pulang bunyi langsung gas pulang no nongkrong-nongkrong di kelas, tapi kalo di luar kelas sih yes. Seperti kantin, lapangan, depan sekolah, parkiran, dan lobi.
"Jadi!" sahut Laras.
"Gece elah, lama bener kaya sinden lu pada beresin buku doang!" sewot Ria. Ria memang paling gercep anaknya, dan dari tadi dia sudah menunggu di depan kelas.
"Sabar sayangku," sahut Kania santai. Sangking santainya Kania sekarang masih leha-leha dengan bermain ponsel. Dia sudah membereskan bukunya dari tadi, tinggal menunggu Putri yang masih membereskan bukunya dan juga yang lainnya seperti Laras dan Eva yang masih sibuk mencatat.
"15 detik dari sekarang kagak beres gue tinggal!" ucap Ria dan ancang-ancang menghitung mundur yang langsung membuat yang lain kelabakan membereskan buku.
"15."
Putri dengan asal memasukan bukunya ke dalam tas.
"14."
Putri sudah hampir selesai membereskan buku.
Wah cepat ya
"13."
Dengan kekuatan super Eva menulis dengan cepat.
Semoga masih bisa di baca ya Va catatan mu.
"12."
Sangking terburunya Eva dan Laras menulis dengan berdiri.
"11."
Kali ini Eva sudah selesai mencatat dan langsung membereskan bukunya.
"10."
Tinggal Laras yang masih mencatat dengan Dewi di sebelahnya yang memberi sorakan semangat.
"9."
Eva berlari ke arah Ria setelah selesai dengan kegiatannya. Lalu ikut menyaksikan kecepetan Laras menulis dari arah pintu.
"8."
Kali ini bukan hanya Ria yang menghitung mundur tapi juga Eva.
"7."
Laras sudah selesai mencatat dan tinggal membereskan bukunya yang berserakan.
"6."
Kania dan Putri akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke arah pintu kelas.
"5."
Dewi pun ikut menuju ke arah pintu meninggalkan Laras yang rempong sendiri membereskan bukunya dan mencari tutup pulpennya yang entah pergi kemana.
"4."
Yang lain menghitung serempak dengan kompak.
"3."
"Tungguin," ucap Laras gereget sendiri masih mencari tutup pulpen.
"2."
Duh jadi ikut deg-degan
"Yang terakhir sampe depan yang bayar ongkos!" teriak Ria.
Yang lain langsung ambil ancang-ancang untuk berlari.
"1."
Setelah menyelesaikan hitungannya mereka langsung lari dengan terburu menuju gerbang depan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship [END]
Teen Fiction[TIDAK REVISI! MAAF JIKA ADA TYPO] "Mau bikin kenangan di masa putih abu abu gak?" -REGAN2021 °°°°°° Kania, gadis yang lumayan dalam segala hal namun paling ahli dalam hal kemageran itu harus menerima pahitnya kisah cinta yang sudah dia tunggu dari...