12. Geng motor

1K 90 6
                                    

Kania menyerahkan helm pada Regan. Mereka sudah tiba di parkiran sekolah dan sejak tadi sudah menjadi pusat perhatian.

Kania menatap Regan jengkel. Mengadu pada Regan karna terus di tatap oleh banyak pasang mata.

"Biasain," ucap Regan acuh.

"Males banget tau." Kania mendengus jengkel.

Regan turun dari motor dan mengusap wajah Kania yang cemberut. "Senyum masih pagi," ucap Regan dan merangkul Kania berjalan menuju kelas.

"Gan gue males di perhatiin banyak orang," bisik Kania mencoba untuk melepas rangkulan Regan.

"Diem jangan banyak gerak, di belakang kita ada Putri sama Rayhan," ucap Regan. Kania memiringkan kepalanya untuk melihat ke belakang tapi sulit karna Regan menahan pergerakan Kania dengan rangkulannya.

Kania mendengus pelan. "Harus banget kita gini ya?" tanyanya pelan.

Regan tersenyum tipis. "Anggep aja kita beneran pacaran di luar konteks tujuan utama kita."

"Tujuan kita? Lu kali!" balas Kania sengit. Regan hanya terkekeh pelan mendapat balasan seperti itu.

"Liat deh gila, Kania Regan terus belakangnya Putri Rayhan."

"Liat deh yang cintanya di tolak jalan di depan yang nolak."

"Kalo di liat-liat Kania cocok ya sama Regan, sama-sama tinggi."

"Cakep juga lagi."

"Regan Kania mesra banget kalah nih Rayhan Putri."

"Gue tim shipper Regania deh, sweet banget mereka."

Kurang lebih begitu dan masih banyak lagi. Regan yang mendengar bisikan-bisikan itu semakin merapatkan rangkulannya dan berjalan dengan gaya angkuhnya.

Kania mendengus kesal lalu segera menyamakan akting Regan dengan berjalan angkuh seperti Regan.

"Nah gitu dong," bisik Regan pelan.

Sampai di kelas Kania segera berjalan menuju bangkunya setelah lepas dari rangkulan Regan. Anak kelas menatap mereka aneh.

"Jujur kalian pacaran kan?" todong Justin menghentikan langkah Regan.

"Menurut lu?" balas Regan.

"Pacaranlah gak mungkin enggak. Iya kan Ka?" tanya Justin pada Kania agar membenarkan dugaannya.

Dari tempat duduknya Kania mengedikkan bahu acuh. Melihat respon Kania yang acuh tak acuh membuat Regan tertawa singkat lalu menepuk pundak Justin pelan dan berjalan menuju bangkunya.

"Gini aja pulang sekolah ini, kita sekelas ke rumah Regan. Regan sama Rayhan harus nraktir kita, pajak jadian!" ucap Amel sang ketua kelas yang di sambut heboh anak kelas.

"Setuju!" ucap Justin kencang.

"Ngapain ke rumah gue?!" balas Regan tidak terima.

"Rumah lu paling luas, emak lu baik, kakak lu cakep," ujar Justin yang lasung dapat tabokan dari Regan.

"Maju sini lu!" tantang Regan.

"Oke! Tapi lu mundur!" ucap Justin. Keduanya sudah mengambil ancang-ancang akan meninju.

"DEAL YA?!" tanya Amel. Mengalihkan perhatian mereka semua.

"DEAL!" teriak yang lain serempak.

Kalo sudah begini Regan hanya bisa pasrah. "Serah lu pada," balas Regan pasrah dan duduk di bangkunya.

Anak kelas bersorak heboh. Kapan lagi di traktir si pentolan kelas dan si irit wink boy.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang