49. "I Love You, Kania"

878 67 0
                                    

Setelah adegan tangis menangis di depan pagar rumahnya, kedua remaja berbeda jenis kelamin itu sedang saling tatap di dalam mobil.

"Jelek banget sih," Regan menghapus air mata yang kembali jatuh di pipi Kania.

"Biarin."

Regan terkekeh pelan dan manarik Kania, membawa gadis itu ke dalam pelukannya walaupun sedikit susah dan tidak nyaman.

"Sayang banget." guman Regan.

Kania semakin menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Regan.

"Lusa berangkat ke Jogja naik apa?" tanya Regan.

"Naik mobil sama Bunda Ayah."

"Semangat kuliahnya."

Kania tersenyum tipis dan mengangguk, masih dalam pelukan Regan.

Iya, lusa Kania akan berangkat ke Jogja untuk mengurusi segala tentang kuliahnya dan akan mencari kos-kosan untuk dia tinggal selama kuliah di sana.

"Lu kuliah di sini?" tanya Kania.

"Di Bandung," balas Regan.

"Berangkat kapan?"

"Sehari setelah lu."

Kania melepaskan pelukan mereka.

"Semangat juga kuliahnya."

Regan tersenyum dan mengangguk. Tangannya naik mengusap kepala Kania sayang.

"Iya, sayang."

"Apasih sayang sayang, situ siapa?"

Regan terkekeh pelan. "Mantan kamu."

"Kamu? Ih geli banget sih Gan." Delik Kania.

Regan mengusap wajah Kania gemas. Dan membawa wajah Kania ke hadapannya lalu di ciumnya bertubi-tubi seluruh wajah Kania.

"Gemes banget sih, calon pendamping hidup gue."

"Ih geli Regan!" Kania mendorong Regan menjauh.

"Mau keliling? Cari makan?" tawar Regan karna kedua masih di depan rumah Kania.

"Boleh, tapi gue pake gini aja gak apa?" tanya Kania.

"Apa gue ganti dulu?"

Pasalnya Kania hanya memakai kaos yang oversize berwarna hitam dan celana jeans pendek selutut.

"Gapapa." ujar Regan setelah memperhatikan penampilan Kania.

Tangan Regan terulur kebelakang mengambil hoodie miliknya dan menyerahkannya pada Kania.

"Pake ini, dingin di luar." Ucapnya.

Setelah itu segera Kania pakai hoodie milik Regan dan Regan yang menyisir rambut Kania dengan tangannya, seperti dulu.

"Udah cantik sekarang."

Kania memukul bahu Regan pelan.

"Tuh mulut perasaan manis banget sih hari ini?" sinis Kania.

"Kenapa? Mau ngerasain?"

Regan mendekatkan wajahnya ke depan wajah Kania hingga hidung mereka menempel. Kania yang merasa di tantang dengan pedenya mengecup ringan pinggir bibir Regan.

"Iya, manis ternyata." Kania menjilat bibirnya yang tadi mengecup bibir Regan.

Regan melebarkan matanya kaget. Tidak menyangka Kania akan menciumnya.

"Dih apaan, di situ doang?" protes Regan.

Kania menatap Regan kesal. "Ya masa gue dulu yang mulai?!"

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang