25. 10 Permintaan

873 78 1
                                    

KRING

Tepat pukul 10 bel berbunyi menandakan waktu pulang yang terbilang sangat cepat.

"Gimana? Pulang atau tidak bestai?" Tanya Eva.

"Di luar masih ujan, awet ini mah." Ria lanjut menonton film dengan Laras dan Dewi.

"Ka, balik gak lu?" Tanya Eva pada Kania yang asik mengobrol dengan Anna.

"Nunggu reda," balas Kania dan lanjut mengobrol lagi.

"Gue bosen!" Teriak Eva namun tak ada seorang pun yang perduli.

10 menit setelahnya, hujan mulai reda hanya tersisa gerimis.

"Balik sekarang yuk mumpung rada reda," ucap Ria seraya membereskan bukunya.

"Yuk!"

"Ke rumah lu yuk Ri, gue males kalo pulang nanti otw kerja rodi, " ucap Dewi.

"Yuk Ri ke tempat lu." Kania menyahut antusias. Sekalian alasan menolak ajakan Regan.

"Boleh aja sih, lagian rumah gue sepi ini." Balas Ria. Rumah Ria memang selalu sepi karna kedua orang tua dan kakaknya bekerja dan akan pulang saat menjelang magrib.

"Yuk!!" Balas Eva antusias.

"Bentar chat Putri dulu, dia dari tadi belum balik." Laras mengeluarkan ponselnya dan mengirimi Putri pesan.

"Di bales?" Tanya Kania.

"Belum."

"Telpon aja, kelamaan kalo di chat mah," usul Eva.

"Kalo dia lagi rapat gimana? Ganggu dong."

"Lah tapi si Sofi anak kelas A4 OSIS juga update status tuh di WA," ucap Dewi menunjukan status Sofi yang di maksud.

"Oke, gue telfon."

Sembari menunggu Laras menelpon Putri, Kania duduk di tempatnya membuka sosial medianya.

"Ka?" Panggil Regan dan duduk di tempat Putri.

"Ayuk pulang." Ajaknya.

Kania menoleh. "Duh Gan, gue mau ke tempat Ria."

"Gue mau ngomong sebentar aja Ka."

Kania membuang muka melihat wajah Regan yang nampak putus asa.

"Gue bilang Ria dulu."

Kania mencolek bahu Ria pelan, "Ri, gue nyusul aja ya?" Kania menampilkan senyum lebar.

"Yaudah gapapa," balas Ria enteng.

Kania menghela nafas, dia kira Ria akan menahannya tapi ternyata tidak.

"Ayok." Kania berdiri dan jalan lebih dulu yang di ikuti Regan.

"Lah Ka? Gak ikut?" Tanya Dewi.

"Nyusul nanti," balas Kania.

-*-

Selama di perjalanan, Regan sibuk menyetir mobilnya sedangkan Kania menatap air yang berjatuhan dari langit. Hanya suara gerimis musik yang sedikit mellow menemani perjalanan mereka di tengah gerimis yang melanda kota Jakarta.

"Kemana?" Tanya Kania pada Regan.

"Makan dulu ya. Mau kan?" Regan menoleh ke arah Kania.

"Terserah sih," jawab Kania acuh.

"Mau makan apa?"

"Emang jam segini apa yang udah buka?"

"Apa aja buka Ka."

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang