✨Tentang MelDew✨

464 35 6
                                    

Masih ingat dengan Dewi? Teman Kania yang tau tentang hubungan pura-pura antara Regan dan Kania selain Ria

Masih ingat juga dengan Melvin? Orang yang Dewi suka.

Ini cerita dari kejadian Dewi yang milih nginep di rumah Kania (chapter 20. Nginep).

***

"Tumben ngajak ketemuan Vin?" tanya Dewi heran. Ini merupakan hal langka seorang Melviano cowok dengan jiwa dinginnya mengajak seorsnh permpuan bertemu. Kudu di tulis jadi salah satu keajaiban dunia ini.

Tadi Melvin memberinya pesan untuk menuju taman dekat rumah Dewi, katanya sih ingin bertemu. Maka itu, kini keduanya telah duduk bersebelahan di bangku taman sembari menikmati langit sore menuju malam.

Bukannya membalas pertanyaan Dewi, Melvin malah berdehem pelan dengan pandangan mata yang menatap langit.

Dengan itu, Dewi juga ikut-ikutan natap langit. Soalnya kalo natap Melvin keterusan bikin makin cinta. hehe

"Gue masih berharap mantan gue balik." Ujar Melvin.

Dewi sempat terkejut sebelum mengendalikan ekspresi wajahnya agar tetap terlihat santai.

"Jadi lu minta saran ke gue?" balas Dewi dengan terkekeh pelan.

Melvin menghembuskan nafasnya pelan. "Setelah ini, apa lu masih suka gue?" Kali ini, Melvin menatap Dewi.

Dewi tersenyum singkat dan menoleh ke arah Melvin sebentar lalu mengalihkan pandangannya. "Apa rasa suka gue mengganggu lu?"

"Apa lu gak sakit hati sama ucapan gue? Gue mendorong lu buat mundur."

Dewi menggeleng pelan. "Itu jadi konsekuensi gue karna suka sama seseorang."

"Lagian, hal yang sangat gak mungkin mengharapkan lu jadi milik gue." Sambung Dewi dan tersenyum kecil. Senyum yang membuat Melvin ingin memeluk gadis di sampingnya.

"Gak usah mikirin gimana perasaan gue, Vin. Kalau dari maksud ucapan lu mengharapkan gue untuk gak lagi berharap sama lu atau gue harus move on dari lu. Gue juga lagi nyoba kok. Karna rasa gue juga bukan sepenuhnya tentang lu." Dewi menatap Melvin dalam dengan senyum yang terukir lebar.

Melvin balas menatap Dewi dalam. Dadanya merasa sesak saat gadis itu mengucapkan kalimat itu. Bukan itu yang ingin Melvin dengar. Bukan itu.

"Namanya Chaesa." Ucap Melvin setelah hening cukup lama. Dia lebih memilih melanjutkan ucapannya tadi. Ingin melihat seberapa lama Dewi bertahan.

Dewi mengangguk pelan, tidak berniat membalas. Dewi lebih memilih untuk mengalihkan pandangannya.

"Gue balik ya." Dewi beranjak dari duduknya.

Melvin diam tidak bergeming. Matanya hanya fokus menatap Dewi yang mulai melangkah menjauh. Melvin tau, Dewi sudah tidak tahan untuk mencaci makinya. Setidaknya jika Dewi menampar dirinya, Melvin akan sangat terima. Tapi Dewi lebih memilih pergi dengan mata yang tampak berkaca.

Setelah Dewi keluar dari taman, Melvin menyandarkan tubuhnya ke bangku dan mengusap wajahnya kasar.

Perasaanya kacau melihat Dewi yang masih bisa tersenyum di saat Melvin berucap yang Melvin yakin begitu menyakiti perasaan Dewi.

Atau memang begini takdirnya? Ucapan Melvin membuat Dewi sadar kalau cinta dalam diam tidak membuahkan hasil.

Sekarang Melvin jadi menyesal mengatakan itu. Dia harus apa? Apa setelah ini Dewi menjauh? Apa Dewi akan benar-benar move on?

"Aaarghh!" Melvin menggeram kencang dengan tangan mengacak-acak rambutnya kasar.

"Bego!"

Tolong caci maki Melvin sepuas kalian. Melvin sadar kalau dia memang bego.

____

Laa
220922

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang