-ILY-

934 60 10
                                    

Guys makasih ya, yang udah masukin cerita ini ke reading list kalian!!
Thank you so much<333

By the way......
Flashback ke REGANIA masih jamannya bucin yuk?!!

Hope you enjoy^^

Jangan lupa komen dan votenya!!

Happy Reading!!!!





*
*
*
*




"Kaniaaaaaaaaaaa..." panggil Regan dengan nada sedikit merengek minta perhatian.

Kania berdecak pelan. Menoleh ke arah Regan sinis. Dari tadi Regan terus saja merecoki dia yang sedang asik membaca novel.

"Kenapa sih Gan?! Kenapa?!" balas Kania kesal.

Sekarang sedang jamkos, dan karna hal itu dia langsung membuka buku novelnya dan membacanya di temani dengan lagu yang mengalun indah dari earphonenya. Karna jika dia tidak memakai earphone, keadaan kelas sangat ramai seperti di pasar. Dan itu akan mengganggu konsentrasinya.

Dan saat akan mulai larut dalam rangkaian kata di novel itu, Regan menariknya dan membawa Kania duduk di bangkunya yang berada di pojok belakang.

"Kenapa gak main sama yang lain aja sih?" tanya Kania sewot. Dia sudah menutup novelnya, minat bacanya sudah hilang karna Regan terus mengganggunya.

Mulai dari mengambil earphonenya, mengganti lagu, menoel-noel pipinya, dan banyak lagi.

"Lu mah sibuk sama buku terus! Sama gue kapan?" tanya Regan sedikit merengek.

Kania berdegik. Matanya langsung melihat keadaan sekitar, takut jika ada yang mendengar ucapan Regan barusan. Itu sungguh menjijikan menurutnya.

"Lu apaan sih Gan! Geli tau!"

"Ck. Lu mah!" Regan menghempas tangan Kania yang sedari tadi di pegangnya.

Kania mengerjap pelan lalu terkekeh singkat. "Lu cembukor sama buku Gan?" tanya Kania dengan mengejek.

"Gan ini benda mati loh!" ucap Kania tak habis pikir.

"Ya apapun itu. Dan dia ngebuat lu diemin gue!" balas Regan sengit.

Kania terkekeh pelan. Mengulurkan tangannya dan mengelus pipi Regan lalu di cubit dengan kencang.

"Lu tuh---!!" ucap Kania gemas.

"Bangcut sekalee..." sambungnya.

Regan melepas tangan Kania kasar dari pipinya. "Pipi gue!"

Regan mengusap-usap pipinya yang berubah menjadi warna merah.

"Utututu lagi kasmaran ya? Pipinya merah gitu." ledek Kania dan mencolek dagu Regan sembari menaik-turunkan alisnya.

Regan menatap Kania datar. Sebelah tangannya terulur dan menjepit pipi Kania hingga membuat bibir Kania maju beberapa senti.

"Sakitt anjrit!" Kania menyentak tangan Regan.

"Satu sama!" balas Regan dan tersenyum devil.

Dan tangan tadi yang membuat pipi Kania memerah, terulur kembali untuk mengelus pipi itu.

"Jangan kebanyakan ngomong kasar." Regan menyentil bibir Kania setelah mengelus pipi gadis itu.

"Ish!"

Kania menatap sinis Regan.

"Apa? Mau di sembuhin? Sini deketan, biar gue cium."

Kania semakin menatap Regan sinis yang kini tersenyum mengejek.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang