3. Ketahuan

1.1K 106 23
                                    


"Ka nitip hp sebentar ya," ucap Putri dengan tanpa beban menitipkan dua ponsel yang Kania tahu betul siapa pemilik ponsel yang satu lagi.

"Iya," jawab Kania santai lalu meraih dua ponsel itu.

Kebetulan keadaan kelas hanya terdapat kaum hawa saja, karna kaum adam sedang menjalankan ibadah sholat jum'at. Dan setiap jum'at siswi di kelas akan bekerja bakti membersihkan kelas menyapu dan mengepel, sedangkan yang membuang sampah akan di buang oleh para siswa setelah selesai sholat jum'at.

Karna tugas Kania hanya membersihkan papan tulis dan sudah selesai. Sekarang dia sedang duduk lesehan di depan kelas bersama Laras di sebelahnya dan sebagian siswi lainnya.

Setelah memastikan Putri berjalan menjauh untuk mengisi ember. Kania menyalakan ponsel Putri dan Rayhan, iya satu lagi itu ponsel Rayhan sang gebetan selama 3 tahun ini.

Kania tersenyum masam melihat wallpaper lockscreen mereka sama. Foto mereka berdua yang hanya memperlihatkan mata. Walau hanya mata tapi Kania tau itu siapa, itu terlalu jelas.

Kalau sudah begini, apa boleh kalau Kania menyangkal? Tentu tidak bukan.

"Apa gue bilang, mereka punya something," ucap Laras yang mengintip kedua layar ponsel yang masih menyala itu.

Kania menghela nafas pelan lalu mematikan kedua ponsel itu, beralih menatap Laras sepenuhnya.

"Gue move on nih?

Laras berdecak. "Dari satu tahun yang lalu juga gue udah nyuruh lu move on Kania!!" ucap Laras penuh penekanan.

Kania mengerucutkan bibirnya, memandang lantai dengan hampa. "Gue bisa?" tanyanya ragu.

"Pasti bisa!" ucap Laras mutlak. Lalu setelah mengatakan itu, Laras beralih berdiri dari tempatnya.

Laras menghampiri Putri yang sudah mengisi air di ember, tugas Laras kali ini adalah memeras kain pel.

Karna sudah hampir tidak ada tugas lagi tadi, akhirnya dia mengajukan diri agar memeras kain pel saja dari pada enak sendiri. Padahal kalau itu Kania pasti dia dengan senang hati menerima untuk tidak melakukan apapun.

Kania sekarang sudah asik bermain ponsel, ya walaupun hanya scroll sana sini karna mengetahui Putri sudah tiba.

Sedang asik dengan dunianya, Putri datang dan duduk di sebelah Kania.

"Sini Ka, makasih," ucap Putri beralih mengambil ponsel yang dia titipkan dari pangkuan Kania.

"Yoi," balas Kania sekenanya. Lalu keduanya sibuk masing-masing.

Sejujurnya Kania cemburu, bagaimana bisa Putri memainkan ponsel gebetannya sedangkan Kania saja tidak berani menyentuh barang sang gebetan.

"Ka," panggil Putri.

Kania berdehem pelan membalas Putri.

"Lu masih suka Rayhan?"

Kania rasanya ingin tertawa kencang sekarang. Baiklah mari kita berpura-pura bodoh, agar nanti bisa menjadi yang paling tersakiti.

Kania tersenyum lebar. "Masih," ucapnya dengan malu-malu.

"Lu tau kan Put, dia tuh baik banget terus juga ramah. Gue rasa gue gak bisa ngelepas pandangan gue dari dia. Bodoh banget ya gue." lalu dia terkekeh miris.

"Gapapa pasti dia nanti juga kebuka mata hatinya," ucap Putri lalu menepuk bahu Kania singkat dan berdiri dari duduknya.

Kania memasang ekspresi ingin muntah setelah mengucapkan itu. Tapi setelahnya dia berekspresi normal lagi saat tiba-tiba Putri kembali duduk di tempat itu bersamaan dengan para siswa yang selesai jama'ah sholat jum'at.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang