48. Pengakuan rasa

806 68 4
                                    

Flashback 2 minggu sebelum pengumuman SNMPTN

Dengan ponsel yang mati total, Kania berjalan keluar kelas dengan lesu.

Karna mereka sudah menyelesaikan segala ujian di sekolah dan tinggal menunggu hasil SNMPTN membuat suasana di lantai dua ini begitu sepi. Semua murid kelas dua belas sudah pulang sejak setengah jam yang lalu.

Kania yang baru keluar kelas berjalan dengan cepat menuju lantai satu yang masih lumayan ramai. Takut Kania tuh kalo sepi-sepi begitu, walaupun hari masih cukup panas tapi kalo sendiri begini ya takut.

Sampai di gerbang sekolah, Kania menoleh ke kanan kiri mencari angkot yang mungkin mangkal di sana. Tapi tidak ada.

Kania melangkahkan kakinya menuju halte, memilih menunggu di sana karna terlalu panas kalau menunggu di depan sekolah.

Duduk sembari menoleh ke kanan kiri karna jalanan yang tidak terlalu ramai. Kania benar-benar menikmati waktunya hari itu karna setelah ini mereka lulus dan mungkin dia tidak merasakan ini lagi—menunggu angkot dengan panas yang cukup terik dan keringat yang membanjiri seragam sekolah yang di pakainya.

Tak lama, sebuah mobil berhenti di depan halte. Membuat Kania menoleh ke arah mobil itu, melihat siapa dia.

Saat orang itu turun dari mobilnya dan duduk di sebelahnya, membuat Kania membuang pandangannya.

"Mau bareng?"

Kania menggeleng tanpa melihat.

"Gue mau ngomong. Dengerin penjelasan gue ya?" ucapnya dengan nada lembut tapi terkesan putus asa.

Kania menghela nafas dan mengangguk.

"Yuk." kata orang itu segera setelah Kania mengangguk mengiyakan.

Kania ikut berdiri dan masuk ke dalam mobil orang itu, Regan.

Di cuaca panas yang lumayan terik berjalan menyusuri kota dengan alunan musik yang tenang dan sebelah tangan yang Regan gunakan untuk menggenggam tangan Kania, dia mulai menjelaskan.

"Gue gak pernah jadian sama Putri, Ka."

Kania diam, dia sudah tau.

"Waktu itu memang gue sempet jalan sama Putri tapi cuma sekedar jalan karna gak sengaja ketemu. Saat gue pengen ke tempat lu, gue di liat dia dan dia minta bareng. Maaf karna gue iyain."

"Maaf juga karna pernah bilang gue jadian dengan Putri, maaf."

"Kenapa lu bilang gitu?" sambar Kania.

Regan diam. Dia mengecup tangan Kania berulang kali.

"Ka, I Love You."

"Itu rasa gue buat lu. Itu bener-bener perasaan gue buat lu."

"Regan!" Kania menarik tangannya cepat, kaget dengan pengakuan Regan yang terkesan tiba-tiba.

"I love you."

"Lo apaan sih?!"

"Itu yang gue rasain setelah bareng lu. Gue marah Ka karna lu selalu bilang hubungan kita itu fake, gue gak suka!"

"Tapi itu kenyataannya!"

"Kaa..,"

"Biarin gue suka sama lu, ya?"

Kania tidak membalas, dia lebih memilih memejamkan matanya. Pusing.

Maksudnya tuh apa sih? Jadi selama ini Regan memperlakukannya demikian karna dia suka dengannya? Lalu apa Kania juga boleh menyukai Regan balik? Padahal waktu itu Kania berusaha mati-matian untuk tidak suka dengan Regan. Maunya apa sih Regan itu?

Flashback off

Ya, dan begitu awal di mana Kania yang selalu mendengar ungkapan cinta dari Regan secara terang-terangan.

Regan bilang juga, untuk izinin dia mendekati Kania secara perlahan. Regan menyuruh agar Kania diam biar Regan yang mengejarnya.

Kania tidak protes, mungkin karna sebelumnya Kania juga memiliki rasa yang sama dengan Regan.

______
TBC!!

Gimana dengan part ini?
Agak gaje sih, tapi semoga suka ya^^
Jangan lupa komen dan votenya!!!

See u
❤️❤️

Laa

-250222-
-14.42-

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang