Benar kata Kania, seminggu itu waktu yang cepat. Dan hari ini semuanya selesai, mereka selesai menjalani ulangan semester 5.
Sejak pagi tadi, Regan tidak berhenti tersenyum. Tentu karna hari ini hari terakhir mereka ulangan. Dan lagi, besok dia akan jalan dengan Kania.
Selama seminggu itu, memang Regan dan Kania jarang sekali bersama kecuali saat berangkat dan pulang sekolah.
Kadang setiap malam, Regan menunggu telepon masuk dari Kania namun tidak ada. Bisa di bilang, Regan rindu Kania.
Kring
Bel bertanda pulang berbunyi dan be itu juga bertanda sebagai selesainya ujian.
Regan merenggangkan badannya lalu berjalan ke arah bangku Kania.
"Ayuk Ka, kita pulang!" seru Regan.
Kania tersenyum tipis selagi membereskan bukunya. "Seneng banget kayaknya?"
Regan mengangguk mantap. "Seneng dong! Ujian udah selesai. Besok kita jalan kan?"
Kania menggendong tasnya, berdiri dari tempat duduknya lalu menggenggam tangan Regan.
"Jadi. Emang mau kemana?"
Keduanya mulai berjalan keluar kelas.
"Ada deh, emang lu ada tempat yang pengen di kunjungi gak?"
Kania menggeleng. Kania menatap kumpulan teman-temannya dan menatap Regan seperti meminta izin kalo ingin bergabung mengobrol dengan mereka.
Regan mengacak rambut Kania, dan melepaskan genggaman tangan mereka.
"Gue tunggu kantin ya? Yang lain pada di kantin soalnya."
Kania mengangguk, "makasih Regan."
"Sama-sama sayang."
Setelah itu Kania berjalan menghampiri teman-temannya dan Regan yang berjalan menuju kantin.
Kania melambai pelan dan berdiri di antara Eva dan Putri.
"Gimana guys? Lancar?" tanya Kania.
"Gue mumet, tapi seneng." sahut Eva.
"Akhirnya selesai juga penderitaan gue!" teriak Dewi.
"Seneng bener romannya," ucap Ria.
"Iya lah Ri, gak mungkin gak seneng. Kelar cuy ulangan gue."
"Habis ini tinggal tunggu siapa aja yang bisa SNM," ucap Putri.
"Kesitunya gak usah di bahas, kapan kapan aja yang itu. Yang penting sekarang selesai." kata Eva.
"Makin pusing kalo udah mikirin SNM. Gak usah di pikir guys!" kata Laras.
"Mending kita ke rumah Ria, udah lama gak berkunjung ke rumah Ria," ucap Dewi.
"Ayuk!"
"Eh bentar gue kasih tau Regan dulu." Kania mengeluarkan ponselnya dari tas.
"Bucin banget nih orang." guman Ria yang masih dapat kelimanya dengar.
Sementara itu, dilain tempat. Regan dan teman-temannya di kantin. Regan menyedot minumannya sesekali sembari bercakap dengan dengan yang lain.
"Woi Gan, gak nyangka gue, lu serius sam Kania." ucap Arion.
"Gue kira lu bakal pacaran sama Kania gak lama, paling-paling seminggu. Eh sampai sekarang masih jalan." sahut Justin.
"Kenapa emang?" tanya Regan acuh.
"Gue kira lu sama dia cuma main-main."
"Bener, lagian gak ada angin gak ada hujan tau tau lu deket sama Kania. Dari yang dulu ribut mulu sekarang malah sayang-sayangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship [END]
Teen Fiction[TIDAK REVISI! MAAF JIKA ADA TYPO] "Mau bikin kenangan di masa putih abu abu gak?" -REGAN2021 °°°°°° Kania, gadis yang lumayan dalam segala hal namun paling ahli dalam hal kemageran itu harus menerima pahitnya kisah cinta yang sudah dia tunggu dari...