17. Kelompok Kania

921 87 2
                                    

Kania membereskan bukunya, hari ini dia akan kerja kelompok. Mereka berkumpul di bangku Kania.

"Berangkat sekarang aja yuk, biar nanti gak terlalu sore menjelang malem pulangnya," ucap Dewi.

Yang lain mengangguk dan segera berjalan keluar kelas.

Dengan santai Regan ikut berjalan dengan mereka. "Vin di rumah lu?" tanya Regan.

Kevin mengangguk. "Gue mau ambil gitar gue sekalian," ucap Regan.

"Lah gak jadi besok Gan?" tanya Kevin.

"Enggak," balas Regan.

Lalu Regan berjalan di belakang Kania yang sibuk mengobrol dengan Anisa dan Dewi. Merangkul gadis itu seperti biasanya. Kania hanya pasrah atau lebih ke bodo amat, dia tentu sudah tidak terkejut lagi dengan orang yang suka merangkulnya seperti ini, jika bukan Regan siapa lagi?

Sampai di parkiran baru saat mereka akan menentukan nebeng siapa karna anak ceweknya tidak ada yang membawa kendaraan, Regan semakin erat merangkul Kania.

"Kania biar sama gue," ucap Regan tegas, tidak boleh ada yang membantahnya.

"Lu mau sama siapa Dew?" tanya Anisa.

"Gue." Seseorang di belakang Dewi berucap. Dewi segera menoleh ke arah belakang dan kaget melihat Melvin yang berdiri di belakangnya.

"Ha?"

Melvin tidak menanggapi lalu segera menuju motornya dan menoleh ke arah Dewi menyuruh Dewi agar segera menuju motornya.

Kania yang sedang memakai helm mesem-mesem di tempat. Regan mengetuk helm yang di kenakan Kania. Kania yang kaget menatap tajam Regan.

Lalu kembali pada Anisa yang terbengong. "Miris banget sih gue," ucap Anisa meratapi nasib.

"Cari pacar Nis makanya jangan molor mulu di kelas," ledek Justin.

"Bacot u!"

Lalu Anisa dengan mendengus kesal naik ke atas motor Kevin yang lumayan tinggi karna Anisa memiliki badan yang minimalis tidak setinggi Kania, Ria, dan Putri si jejeran tiang listrik.

"Ah elah Vin." gerutu Anisa karna tidak naik.

Kevin dengan sabar memberikan tangannya agar menjadi tumpuan Anisa.

"Apa perlu di gendong Nis?" ucap Justin dengan meledek.

"Shut up!"

Dengan susah payah akhirnya Anisa dapat naik ke atas motor Kevin. "Allhamdulillah," ucap Anisa.

"Harusnya lu naek ma Rayhan Nis," ucap Justin. Motor milik Rayhan memang tidak seperti milik Kevin.

"Udah ada yang punya," balas Anisa.

Justin terkekeh. "Emang Kevin gak ada yang punya?" ucapan Justin sontak membuat Anisa menatap Kevin lewat kaca spion.

Kevin menggeleng membuat Anisa bernafas lega dan dia menoleh ke arah Justin. "Aman," ucapnya.

"Jadi gak nih?" tanya Regan.

"Jadi! Yuk jalan!" ucap Justin dan mereka pun mulai menyalakan mesin motornya berjalan dari sana menuju rumah Kevin.

-*-

Kania sedang sibuk mengetik dengan Dewi yang mendikte. Lalu Anisa dan Rayhan sedang menulis jawaban yang kemungkinan akan di tanyakan saat persentasi nanti. Dan sisanya Justin dan Kevin akan mengedit power poin yang sudah Kania dan Dewi ketik.

"Akhirnya kelar!" ucap Kania lalu merenggangkan badannya.

Kania dan Dewi duduk berpindah tempat. Dewi ke dekat sofa dan Kania duduk di samping Regan.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang