4. Kenyataan

1.1K 110 14
                                    

Keadaan kelas cukup sepi karna ini istirahat ke dua. Kebetulan Kania sedang datang tamu, jadi dia duduk santai di tempatnya sembari bermain ponsel.

"Kania," panggil Putri.

Kania menoleh dan menaikkan sebelah alisnya seolah berkata ada apa.

"Gue mau ngomong," ucapnya.

"Lu udah ngomong," jawab Kania santai.

"Maaf, kemarin gue emang di jemput cuma gak jadi dan kebetulan dia nawarin jadi gue terima," ucap Putri menjelaskan ke jadian kemarin.

Sebenernya semalam Putri sudah mencoba untuk menjelaskan ini dan mendatangi rumah Kania mengingat mereka tetangga. Tapi Kania semalam tidur lebih awal atau menghindar dan pagi tadi saat mereka berangkat bersama pun Kania lebih banyak diam.

"Iya oke," jawab Kania acuh.

"Ka gue serius, sumpah!" ucap Putri dengan sungguh-sungguh.

"Iya gue tau," jawab Kania.

Rasanya sekarang Kania ingin tertawa kencang. Baru kali ini Putri menurunkan egonya.

"Ka.." ucap Putri memelas.

"Iya Put, gue paham." Kania memaksakan senyum tulusnya muncul.

"Kalian just friend kan? Gapapa santai kali," ucap Kania lagi yang membuat Putri seketika terdiam.

"Kan?" ulang Kania.

"Iya," jawab Putri lirih dan tersenyum tipis.

Lalu setelahnya Kania kembali sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Putri memandang kosong ke arah depan. Lalu melirik Kania seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. Dan Putri menghembuskan nafas gusar.

Kania sadar dengan semua pergerakan yang di lakukan Putri tapi dia hanya memilih acuh.

Jika saja Putri jujur dari awal jika dia juga suka dengan Rayhan pasti Kania akan melepas Rayhan dan lebih memilih pertemanan mereka. Tapi kenapa Putri malah bermain di belakangnya?

-*-

"Eh kemaren gila sih, Putri jalan sama Rayhan di depan Kania!"

"Sumpah?! Terus gimana?"

"Gak seru, Kania cuma diem aja."

"Ck Kania juga baik banget sih!"

"Bego sama baik beda tipis sih."

"Tapi menurut gue Kania gitu biar pertemanan mereka gak hancur, Kania sama Putri udah temenan dari kecilkan?"

"Berarti Putri yang bego ngerebut punya orang sembarangan."

"Rumit sih. Milih temen atau pacar."

"Sebenarnya lumayan sih, tapi emang di bikin rumit aja."

"Maksudnya?"

"Kalo aja salah satu dari mereka jujur dari awal pasti gak bakal gini."

"Lagian Rayhan gak cakep-cakep banget ngapa di rebutin ampe segitunya coba."

"He'em gue juga bingung."

"Tapi Kania kenapa diem aja sih gebetannya di ambil?"

"Gue rasa Kania diem karna kalo dia gerak pun gak bakal bener juga."

"Kania semoga ae cepet dapet yang lebih-lebih biar tuh dua orang muna iri!"

"Bener! Bakal heboh banget sih kalo Kania nanti dapet yang lebih. Kelas 12 A3 gila sih!"

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang