16. Eva depresot

989 82 5
                                    


"Hari ini gue ke rumah Putri," ucap Regan dan mengambil alih helm Kania.

Mereka baru saja tiba di sekolah pagi ini. Dengan Regan yang membonceng Kania seperti biasa. Dan hal itu sudah seperti rutinitas baginya.

"Iya," balas Kania. Kania memutar kaca spion motor Regan ke arahnya untuk berkaca.

Sedangkan Regan asik melihat Kania dari atas motornya dan turut merapikan rambut Kania. Sepertinya sudah jadi kebiasaan Regan entah bagaimana dia selalu mengantar jemput Kania dan ikut merapihkan rambut Kania jika berantakan.

Selesai Kania dengan rambutnya, Regan turun dari motornya dan berjalan masuk merangkul Kania. Dan ini pun sudah menjadi kebiasaan dia yang lain dengan Kania.

"Kerja kelompok Pkn lu kapan?" tanya Regan di sela langkah mereka menuju kelas.

Warga sekolah sudah biasa melihat keduanya dekat dan beranggapan mereka benar-benar berpacaran. Kania pun sudah biasa dan dapat mengimbangi sikap Regan seolah mereka benar-benar berpacaran.

"Sabtu," balas Kania. Regan mengangguk.

"Nanti pulang sekolah tetep sama gue," ucap Regan.

"Lah kalo ada yang gak bawa motor gimana? Lu harus boncengin dong."

"Lu rela helm lu gue pinjemin ke cewe lain hm? Trus jok belakang buat bonceng cewek lain?"

Kania mengerjap. Merekakan hanya menjalani hubungan palsu, apa harus seposesif ini?

"Hm terserah sih," balas Kania sedikit ragu.

"Lagian pasti nanti ada yang bawa motor juga, gue sama lu pokoknya." tegas Regan tidak mau di bantah.

Kania hanya menggeleng pelan. "Hm terserah."

Sampai di depan kelas Regan melepas rangkulannya dan mereka berjalan ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Makin adem banget bu," ucap Eva meledek Kania.

"Keliatannya anda makin jones sekali ya bu," balas Kania.

"Kamvret."

Kania tertawa mengejek karna Eva kalah telak dengan dia. Kania kok di lawan.

"Ada pekerjaan rumah tidak hari ini?" tanya Laras dari tempat duduknya.

"Tidak ada," balas Putri mengikuti gaya bicara Laras.

"Baiklah kalau seperti itu," ucap Laras.

"Kenapa sih lu pada? Stres ye mau uh kimia?" ucap Ria.

Eva langsung menoleh ke arah Ria. "Uh kim?" ucap Eva shock.

"Iya uh," balas Ria acuh.

"Bangke gue gak belajar apa pun!" Eva berseru heboh dan langsung mencari buku kimia untuk di baca secara singkat.

"Belajar gak belajar juga pasti lu remed Va," ucap Dewi santai.

"Iya sih, yaudah gak usah belajar deh," ucap Eva menyetujui ucapan Dewi dan menutup bukunya.

Ria segera menoyor Eva dengan penuh perasaan. "Ya lu belajar setidaknya, malah ngikutin saran Dewi. Sesat!"

"Gak paham gue, ntar aja nyontek ya." Eva mengedipkan sebelah matanya kearah Kania dan Putri.

Putri pura-pura sibuk dengan kukunya dan Kania mengangkat bahu acuh.

"Anda siapa?" ucap Kania songong.

Eva mengacungkan jari tengah pada Kania. "Va di baik-baikin!" ucap Laras.

Setelah mendengar ucapan Laras, Eva buru-buru melayangkan heart sign ke arah Kania dan tersenyum genit.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang