42. Congrats

759 68 5
                                    

Regan mengehentikan mobilnya di parkiran taman kota. Menunggu Kania menghabiskan es krimnya.

Sepulang sekolah hari ini, Regan mengajak Kania jalan seperti biasa.

"Kenapa gak beli sekalian?" tanya Knaia menyedok es krimnya dan mengarahkannya pada Regan.

Regan membuka mulutnya, menerima suapan Kania. "Lagi gak pengen."

Kania mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Mau jalan sekarang?" tanya Regan.

"Terserah lu sih."

Regan mengusap pipi Kania gemas. "Gemes banget sama pacar gue."

Kania berguman pelan dan melanjutkan makannya tanpa terganggu dengan Regan yang kini terus mengusap pipinya.

Regan maju mendekat dan mencium dalam pipi Kania sampai berbunyi 'muaachh' membuat Kania menatap Regan datar begitu dia menjauh dari Kania.

"Ih, iler lu di sini semua Regan!"

Regan tersenyum tipis dan mengusap pipi Kania yang tadi di ciumnya.

"Gemes!"

Kania memutar bola matanya malas.

Dengan senyum tipis Regan terus mengusap pipi Kania. Mengambil sebelah tangan Kania lalu mencium setiap jarinya gemas.

"Gan, ini gue gimana makannya?" Kania menatap Regan datar.

Regan menyengir dan melepas tangan Kania. "Sayang banget."

Kania mendelik pelan. Dalam hati Kania terus menggerutu karna sikap Regan yang aneh. Memang sih Regan sedikit manja tapi gak begini juga!

Lain dengan pikiran Kania. Regan menatap wajah Kania sendu dengan tangannya yang sekarang mengusap-usap kepala Kania.

"Kenapa bisa gue terlena lagi sama Putri pas gue udah ada lu?" guman Regan pelan yang bahkan Kania tak dapat mendengarnya.

Regan memajukan lagi badannya lalu mencium puncuk kepala Kania. Selagi menciumnya, dia berucap dalam hati. "Maaf."

"Rambut gue sewangi itu ya?" tanya Kania karna Regan masih mencium kepalanya.

"Wangi." Balas Regan dan menjauhkan badannya.

"Udah selesai makannya?" tanya Regan.

Kania mengangguk. "Mau buang sampah dulu awas."

Kania keluar dari mobil Regan dan membuang sampahnya lalu kembali lagi masuk.

"Minum dong Gan."

Regan menyerahkan air mineral yang selalu tersedia di mobilnya.

"Jalan sekarang?" tanya Regan.

Kania mengangguk. "Ayok jalan."

"Peluk dulu dong." Regan merentangkan kedua tangannya yang langsung Kania sambut.

"Hari ini kenapa lu gemesin banget sih?" bisik Regan mengeratkan pelukan mereka.

"Gue emang selalu gemesin kali."

Regan terkekeh pelan. "Iya pacar gue emang yang paling gemes."

Regan mencium pucuk kepala Kania gemas.

-*-

Kania memegang jantungnya yang berdetak kencang. Hari ini Amel bilang akan ada pengumuman eligible untuk ikut SNMPTN. Tentu saja Kania berharap namanya berada di sana.

"Gue gak mau berharap, tapi kenapa jantung ini rasanya mau copot." dumel Eva meminum es teh di sebelahnya.

Laras mengangguk setuju. "Sama! Gue takut jatuh kalo berharap masuk."

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang