8. The beginning

1K 102 3
                                    


Sekolah hari ini sungguh membuat Kania emosi dan kesal. Dari bacotan netizen warga sekolah, Regan, lalu si duo pasangan baru itu, dan sekelompok sama mantan.

Kania ingin membanting tiap orang yang melintas di depannya rasa-rasanya. Atau mungkin ini juga gejala akan datangnya si bulan? Entahlah yang pasti Kania kesal dengan hari ini.

Bel pulang sudah berbunyi Kania dengan segera langsung meninggalkan kelas. "Gue balik duluan ya," pamitnya pada yang lain dan ke lima temannya.

Laras dan Dewi sedang piket hari ini, lalu Ria dan Eva menunggu mereka. Sedangkan Putri mungkin menunggu Rayhan karna kebetulan dia piket hari ini.

"Hati-hati," balas yang lain.

Kania mengangguk dan berjalan keluar kelas dengan sedikit lesu. Baru saja selangkah dia keluar pintu kelas seseorang menariknya dengan cepat, bahkan Kania sampai tak dapat mencerna hal barusan. Itu terlalu cepat.

Kania sampai hampir beberapa kali terjatuh untuk menyamakan langkah kaki si pelaku.

"Regan bangke! Pelan bangsul!" sewot Kania begitu dapat melihat pelaku yang seenaknya menarik dirinya.

Dari dulu Kania dan Regan memang tidak akur semenjak Regan yang membuat kisah cintanya di ketahui warga sekolah.

Regan sang pelaku hanya acuh dan tetap berjalan cepat menarik Kania. Sampai di tempat tujuan yakni taman belakang sekolah dekat gudang, tempat yang jarang di lalui warga sekolah. Regan melepaskan cekalan tangannya.

"Bangke!" maki Kania mengusap lengannya yang memerah.

Regan hanya terkekeh pelan tidak merasa bersalah.

"Gimana sekelompok sama mantan?" tanya Regan.

"Kalo lu narik gue cuma mau buat ngomong gitu, gue balik!" Kania segera berbalik tapi belum sempat dia melangkah Regan dengan sigap membalikkan lagi badan Kania menghadapnya.

"Marah mulu," gerutu Regan.

"Cepet! Apaan?!" ucap Kania tak sabar.

Dirinya hari ini sangat lelah dan ingin segera pulang tapi malah berhadapan dengan Regan.

"Lu terima mereka jadian?" ucap Regan akhirnya.

"Jadi lu cuma mau nanya itu?" Kania mendengus kesal.

"Lu pikir?" balas Kania lagi sarkas.

"Gue kalo jadi lu gak akan terima sih di tusuk dari belakang seenak jidat kayak gitu," balas Regan.

Dengan gaya angkuhnya Regan mengguyar rambutnya dan menaruh tangannya di saku celana.

"Lu mau bikin kenang-kenangan di masa putih abu-abu gak?" tanyanya dengan nada penuh rencana dan tersenyum kecil sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Kania menatap malas orang di depannya ini. "Apaan?"

"Bales dendam ke mereka mungkin?"

Kania mengerutkan keningnya seolah bertanya-tanya. Tapi setelah tau jalan pikiran Regan dia kembali memasang ekspresi datar.

"Ogah!" jawabnya menolak mentah-mentah tawaran Regan.

Regan menghela nafas pelan lalu memasang wajah yang meyakinkan.

"Dia selalu mau apa yang lu punya dan lu selalu ngalah. Oke lah fine itu urusan lu, tapi ini gebetan lu juga di ambil Ka. Gebetan lu Ka! GE.BE.TAN!" ucap Regan mengompori.

Kania terkekeh singkat mendengar itu.

"Sebenarnya lu yang gak terima kan sama hubungan mereka?" tanya balik Kania tepat sasaran.

Regan menggaruk tengkuknya pelan.

"Enggak tuh biasa aja, gue kan cuma mau bantu lu," ucap Regan lalu memasang wajah songongnya lagi.

Kania memutar bola mata malas. "Gak!" tolak Kania sekali lagi.

"Oke deal!" ucap Regan dengan lantang.

Kania menatap Regan aneh lalu setelahnya paham saat dengan santai Regan merangkul Kania dan berjalan menuju parkiran.

"Gue bilang enggak Regan!" ucap Kania memberontak.

"Stt diem ya sayang. Nanti makin banyak yang kepo sama hubungan kita," bisik Regan pelan. Sekarang Kania rasanya benar-benar ingin melenyapkan semua orang.

Dengan gaya angkuhnya dan dagu yang diangkat tinggi, Regan berjalan dengan Kania yang memasang wajah bete di rangkulannya.

Sampai di parkiran Regan segera memberikan jaketnya pada Kania dan memakai helm untuk dirinya sendiri.

Regan hanya membawa satu helm dan itu miliknya. Kania dengan jengkel mengambil jaket itu dan di pakainya di tubuhnya lalu memakai kupluk jaket itu juga, agar wajahnya sedikit tertutupi.

Setelah siap Kania segera naik ke atas motor Regan dengan berpegangan dengan bahu si pemilik motor. Saat selesai mereka segera pergi dari sana.

Siswa siswi yang melihat motor Regan melaju segera menyingkir dari jalan untuk memberikan akses jalan pada Regan.

"Itu bukannya Kania ya?"

"Wah gila sih Kania ngelepas matic dapet sport."

"Bukan maen."

Kania yang mendengar bisik-bisik netizen rasanya ingin melenyapkan Regan sekarang juga.

Saat sudah keluar sekolah, Kania langsung melayangkan banyak cubitan ke arah pinggang Regan.

"Sakit Ka," rintih Regan menahan rasa panas di pinggangnya.

"Ka kita bisa jatuh! Udah! Ampun!" ucap Regan. Kania yang sadar mereka masih di jalan menghentikan cubitannya.

Sampai di lampu merah Regan berhenti. Membuka kaca helm full face nya, tangannya meraih kedua tangan Kania lalu diarahkan melingkari pinggangnya dan menepuk pelan tangan Kania yang sudah sempurna melingkari pinggangnya.

"Gini aja jangan di lepas," ucap Regan. Lalu dia menutup kembali kaca helmnya dan melajukan motornya karna lampu lalu lintas sudah berwarna hijau.

Kania mendengus lalu menyubit perut Regan, setelah itu dia menyandarkan kepalanya ke pundak Regan.

Tiba-tiba kepalanya pusing memikirkan kejadian yang di laluinya hari ini.

Btw Regan sudah tau rumah Kania karna saat awal masuk kelas 12 dulu Regan sempat mampir ke rumah Putri untuk mengerjakan tugas yang rumahnya bersebelahan dengan Kania dan bertemu dengan Kania juga saat itu.

Sampai di depan rumah Kania, Regan menepuk pelan tangan yang melingkari pinggangnya.

"Ka segitu nyamannya ya meluk gue. Udah sampe heh," ucap Regan sedikit mengguncang badannya agar Kania melepas pelukannya.

Kania mengerjap pelan. Lalu melepas tangannya yang melingkari pinggang Regan dan turun dari motor Regan dengan sedikit sempoyongan.

"Tidur?" tanya Regan.

Kania mengangguk pelan. "Pala gue pusing. Hm thanks udah nganter. Btw jaket lu?" ucap Kania dengan mata setengah terbuka.

"Pake aja, gue balik dulu. Masuk sana, siapin mental buat besok." ucap Regan lalu menyalakan mesin motornya dan pergi dari sana.

Kania berdecak pelan dan masuk ke dalam rumah. Merutuki tingkah yang Regan ambil.

______
TBC!!

Gimana dengan part ini??

Semoga suka ya???

Btw gimana pendapat kalian kalo di posisi Kania saat ini??

Jangan lupa komen dan vote ya^^

Thank you udah membaca
Dan See u
❤️❤️

Laa

-261121-
-08.55-

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang