13. Pacar katanya

1K 94 2
                                    


Sampai di rumah Regan, Kania memberikan helmnya pada Regan dan segera di terima oleh Regan.

Lalu Kania berkaca di spion motor Regan untuk membenarkan tatanan rambutnya. Setelah di rasa rapih, Kania juga melepaskan jaketnya untuk di berikan pada Regan. Namun Regan tahan agar tetap Kania kenakan.

"Pake aja." Kania mengangguk.

Setelahnya Regan jalan lebih dulu masuk kedalam rumah di ikuti Kania di belakangnya. Yang lain masih sibuk memarkiran motornya.

"Gue masuk duluan, nanti langsung masuk ke lantai dua aja!" ucap Regan pada yang lain. Lalu Regan beralih menggenggam tangan Kania membawanya masuk lebih dulu.

Yang lain sudah pernah ke rumah Regan, tentunya yang laki-laki sering bermain ke rumahnya. Sedangkan Kania juga pernah tapi saat itu mereka masih kelas 10 dan lagi hal itu karna mereka akan kerja kelompok.

"Gan gue sama yang lain aja," ucap Kania saat Regan selesai membuka sepatunya. Kania sudah melepas sepatunya dan menatap ke arah lantai gugup.

Regan menoleh. "Lu kan udah pernah."

"Nah makanya itu gue sama yang lain aja ya?"

"Sama gue atau sama yang lain juga sama aja. Udah ayok." Regan menarik lengan Kania.

Baru Regan akan membuka pintu, pintu sudah di buka dari dalam. Sebelumnya Regan sudah langsung memberikan pesan pada ibunya saat anak kelas akan ke rumahnya.

"Eh udah dateng," ucap Mama Regan.

Regan segera menyalimi Mamanya di ikuti Kania. "Siapa ini?" tanya Mama Regan. Mama Regan memang lebih mengenal teman Regan yang laki-laki.

"Pacar Regan," balas Regan.

Regan mengarahkan dagunya ke arah Kania agar Kania memperkenalkan diri. Dengan sedikit gugup Kania menunduk dan memperkenalkan dirinya.

"Kania tante," ucap Kania di iringi senyum yang sedikit canggung.

"Regan punya pacar gak bilang-bilang Mama," ucap mama Regan mencolek bahu Regan.

"Inikan langsung aku bawa anaknya," balas Regan.

"Kok kamu mau pacaran sama dia sih? Kan anaknya nakal kayak gini," ucap Mama Regan pada Kania.

Kania mengerjap pelan. "Gak tau Tante," balas Kania.

"Lu yang bener dikit dong balesnya, bilang karna gue ganteng kek gitu," bisik Regan.

Kania mendelik. "Ngarep."

Mama Regan terkekeh melihat tingkah kedua remaja di depannya ini. "Langgang deh kalian, Mama dukung."

"Panggil Mama aja ya cantik," ucap Mama Regan mengusap surai Kania.

"Iya Ma," balas Kania tersenyum.

Tangan Kania sedikit menarik baju Regan. Menandakan kegugupan yang dia rasakan saat ini.

"Ekhem udah belum nih sesi temu camernya pegel nih kita," celetuk Justin dari arah belakang.

"Ganggu lu," ucap Arion mengeplak belakang kepala Justin.

"Tau ya," ucap Anisa ikut mengompori.

"Stt bacot. Cepet masuk!" ucap Regan lalu mereka semua segera masuk ke dalam dan bersalaman dengan Mama Regan.

"Ma kita di atas ya." teriak Regan karna sudah berjalan ke arah tangga.

"Iya," balas Mama Regan turut berteriak.

"Duh Tante kuping saya," ucap Justin yang akan menyalimi Mama Regan.

Setelahnya mereka langsung menuju ke lantai atas dan Regan serta Rayhan sudah memesan makanan karna Mama Regan juga akan pergi arisan menjadikan rumah Regan sepi. Tidak sepi juga sih karna banyak anak kelas yang nongkrong di lantai dua dan pembantu di lantai satu.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang