Sesuai perkataan Regan kemarin bahwa Kania harus menyiapkan mental untuk menyambut hari ini.Kania yang sudah siap dan yakin akan turun dari mobil sang Ayah. Kania setiap berangkat sekolah memang diantar oleh Ayahnya karna sekalian sang Ayah berangkat kerja.
"Aku sekolah dulu Yah. Ayah semangat kerjanya," ucap Kania menyalami tangan Ayahnya.
"Kamu juga semangat belajarnya," balas Ayah Kania.
Kania mengangguk dan turun dari mobil Ayahnya, dengan terus merapalkan doa agar dia tahan saat melewati koridor yang mendadak menjadi horor. Dia memasang ekspresi wajah cueknya seperti biasa dan akan tersenyum jika ada yang menyapanya.
Dia juga mencoba menulikan pendengarannya tentang gosip hari ini yang pasti tidak jauh dari kejadian kemarin.
Sesuai dugaan. Saat Kania berjalan di koridor menuju kelas, banyak pasang mata yang menatapnya. Mulai dari mencemooh, kaget, kagum, dan lain lain.
Tapi Kania tidak perduli, dia tetap berjalan dengan cueknya menuju kelas.
Sampai di kelas yang sudah lumayan ramai, Kania segera duduk di tempatnya. Sebelum duduk Kania sempat melirik ke arah Putri. Ingin melihat bagaimana ekspresi wajahnya hari ini.
Baru dia duduk, beberapa siswi di kelas mereka langsung mengerubungi Kania setelah Maya menutup pintu kelas agar tidak ada yang mendengar.
"Lu beneran jadian sama Regan?" tanya Dian.
Kania membalas dengan mengedikkan bahu acuh. "Kenapa emang?" tanya Kania yang dia sendiri sudah tau jawabannya.
"Lah lu kemarin pulang bareng dia," ucap Maya.
"Oh," balas Kania cuek.
Anak kelas mendengus kesal mendengar balasan acuh tak acuh dari Kania. Mereka akhirnya kembali duduk di tempatnya. Karna sepertinya Kania tidak akan buka mulut tentang ini.
Kania hanya acuh melihat itu, tatapannya tak sengaja menatap mata Ria yang juga menatapnya menuntut penjelasan.
Kania lalu mengambil ponselnya. Mengetikkan pesan untuk Ria. Lalu Ria segera mengecek ponselnya dan mengangguk.
Putri yang duduk di sebelah Kania menatap Kania penuh tanda tanya.
"Lu bales gue Ka?" tanya Putri lirih.
Kania menoleh ke arah Putri dan mengangkat bahu acuh. "Maaf," bisik Putri.
Dalam hati Kania terus merutuki Regan yang sedang santai bermain ponsel di bangkunya.
Ponsel Kania menyala dan segera Kania cek siapa yang mengiriminya pesan. Membaca pesan itu Kania mendengus kesal, bukannya emosinya reda tapi malah sebaliknya.
Reganjing : Senyum dong.
Kania meletakkan ponselnya di kolong meja. Lalu mulai menyiapkan buku pelajaran untuk jam pertama dari pada dia terus mengumpat kesal di pagi hari ini.
-*-
Rasanya Kania malas berdiri dari kursinya tapi dia lapar. Some one help Kania, please!
"Udah ayok Kantin, gosip itu ntar reda sendiri," ucap Laras.
"Lagian lu biasa jadi trending topik juga," ucap Ria.
Kania langsung tersadar. Seharusnya dia sudah biasa menghadapi netizen yang selalu membicarakannya. Kania lalu mengangguk dan beranjak dari duduknya.
Mereka hanya pergi ke kantin berlima karna Putri ada keperluan Osis. Selama di jalan menuju kantin, Kania memasang wajah cueknya dan bersikap biasa seperti tidak terjadi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship [END]
Teen Fiction[TIDAK REVISI! MAAF JIKA ADA TYPO] "Mau bikin kenangan di masa putih abu abu gak?" -REGAN2021 °°°°°° Kania, gadis yang lumayan dalam segala hal namun paling ahli dalam hal kemageran itu harus menerima pahitnya kisah cinta yang sudah dia tunggu dari...