30. Bucinku

857 78 5
                                    

Sampai di rumah, Kania langsung membersihkan badannya dan mulai belajar.

Ulangan semester lima tinggal menghitung hari. Ini kesempatan terakhir Kania untuk memperbaiki nilainya. Setelahnya Kania hanya bisa berdo'a.

"Bissmillah SNM!" ucap Kania setelah selesai berdo'a.

"Semangat lagi untuk hari ini Ka!"

Pukul 9 malam baru Kania selesai dengan belajarnya setelah di potong waktu sholat dan makan malam tentunya.

"Arggh!" Kania merenggangkan badannya.

"Pegel banget bahu gue."

Setelah membereskan bukunya, Kania melakukan ritual sebelum tidurnya, ke kamar mandi dan skincare routine.

"Regan ada chat gue gak ya," ucapnya membuka aplikasi chatting.

"Kok gue berharap banget ya di chat sama Regan? Masa iya gue suka dia?"

Kania menghela nafas pelan. Dia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas.

"Gue gak bisa gini! Setelah lulus nanti hubungan kita selesai. Gue gak boleh suka dia."

Kania menarik selimut dan mulai untuk tidur.

"Jangan overthinking Ka! Mending tidur aja."

Kania memejamkan matanya, menjemput dunia mimpi yang akan menemaninya malam ini.

"Tapi kok gue malah makin kepikiran Regan sih?!" Kania membuka lebar matanya.

Akhirnya dengan menyingkirkan rasa gengsinya, Kania mengambil lagi ponselnya dan membuka ruang obrolannya dengan Regan.

"Bodo amat. Gue pengen telpon Regan."

Tanpa babibu Kania langsung memilih icon telepon. Night call sepertinya tidak buruk.

Baru dering pertama, panggilannya sudah langsung di jawab oleh Regan. So sweet sekali bukan?

"Halo?" suara Regan menyapa gendang telinga Kania.

"Ka?"

"Halo."

"Kenapa hm? Kangen?" tanya Regan dengan tengil.

Kania mendengus mendengar ucapan Regan. Kerjain aja deh, batin Kania.

"Iya gue kangen sama lu," ucap Kania manja.

"Shit Ka!"

Kania langsung terbahak kencang.

"Ngapa pak?"

"Wanjir! Gue di kerjain. Padahal gue udah baper! Udah mau langsung cus ke sana ini!"

Kania terkekeh. "Ya kesini aja Gan, gue beneran kangen ini."

"Kok kayak bohongan ya kangennya."

"Beneran," balas Kania cuek.

"Dari nadanya sih gak meyakinkan."

Kania berdecak kesal. "Ck, kalo gue gak kangen, ngapain juga gue nelpon lu?"

Regan terkekeh kecil. "Jadi beneran kangen nih?" tanyanya meledek.

"Iyaa Regankuuuuuu"

"Ah sial! Gue cus ke sana! Tunggu, jangan tidur dulu!"

Kania terkekeh. "Siap bucinku!"

"Love you nya enggak?"

"Enggak, nanti aja kapan-kapan."

"Otw ke sana!"

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang